WahanaNews.co | Menkumham RI, Yasonna H. Laoly menyatakan banyak lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia dihuni melebihi daya tampung.
Pernyataan tersebut dilontarkan Yasonna menanggapi pertanyaan awak media terkait kondisi Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan Badung yang dipastikan dihuni melebihi kapasitas.
Baca Juga:
Pilgub Sumut: PDIP Resmi Dukung Edy Rahmayadi
Lapas seluas 20 are itu saat ini dihuni oleh 216 warga binaan pemasyarakatan (WBP) padahal, sejatinya bangunan itu hanya dapat dihuni oleh 120 WBP.
"Bukan hanya lapas wanita saja yang over kapasitas. Lapas-lapas di kota besar juga over kapasitas. Bahkan di beberapa tempat ada yang sampai 400, 500, 600. Di Bagansiapi-api lebih 800 persen kapasitasnya walaupun kami masih membangun lapas Bagansiapiapi saat ini," kata dia pada Jumat (7/10/2022).
Yasonna mengatakan jika tidak mendesak, anak-anak tidak dibawa serta dalam Lembaga Pemasyarakatan sebagai salah satu langkah untuk mencegah penumpukan orang dalam lapas.
Baca Juga:
Menteri Hukum Yasonna H. Laoly: Membangun SDM Unggul Menuju Indonesia Emas
"Memang sebaiknya kalau ada keluarga ya diserahkan ke keluarga, tetapi kadang-kadang ada ibu yang merasa agar dekat dengan anaknya dan untuk itu kami buatkan fasilitas untuk yang bersangkutan supaya bisa lebih merawat anaknya di situ," kata dia.
Yasonna mengatakan kendala yang dihadapi oleh Kementerian Hukum dan HAM untuk membangun atau memperluas lembaga pemasyarakatan ada pada faktor pendanaan yang dimiliki pemerintah.
"Kalau pembangunan lapas kan tergantung uang, anggaran kita terbatas. Jadi, kalau ada uangnya ya kita bangun. Sekarang anggaran kita kan tergantung skala prioritas dan itu dimana yang paling over kapasitas itu yang kita lakukan," kata Yasonna.