WahanaNews.co, Jakarta - Kunto Adi Wibowo, seorang analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), berpendapat bahwa dalam debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), sebaiknya menghindari penggunaan istilah asing atau singkatan tanpa penjelasan lebih lanjut.
Baginya, penggunaan istilah tersebut tanpa penjelasan dapat mengurangi makna esensial dari debat.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Siap Menangkan RIDO Satu Putaran
“Istilah-istilah itu menurut saya yang akhirnya menjauhkan esensi debat ini,” kata Kunto, melansir Kompas.com, Selasa (26/12/2023).
Kunto berpandangan, istilah-istilah sulit yang digunakan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat cawapres yang digelar Jumat (22/12/2023) kemarin merupakan bagian dari taktik untuk membuat bingung lawan.
Gibran dianggap sengaja tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai carbon capture and storage yang dia tanyakan kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini juga tidak memberikan penjelasan mengenai kepanjangan dari state of the global Islamic economy (SGIE) yang dia singgung di depan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.
Meskipun begitu, menurut Kunto, belum tentu lawan debat Gibran tidak memahami pertanyaan yang diajukan.
“Memang hanya taktik untuk membingungkan lawan saja, enggak ada urusannya dengan pengetahuan,” kata Kunto.