WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali Wayan Koster mengatakan pihaknya akan fokus memenangkan pasangan Capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, Koster menargetkan keunggulan pasangan Ganjar-Mahfud MD hingga 95 persen suara di Bali pada Pilpres 2024.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
"Kita fokus menangkan Ganjar. Ganjar harus menang satu putaran di Indonesia, di Bali 95 persen," kata Koster saat ditemui usai Musyarawah Kerja Nasional (Mukernas) ke-V Indonesiapersada. ID, di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (01/11/23).
Sementara, saat ditanya soal suara pendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bali, ia menilai untuk soal itu diserahkan kepada rakyat untuk memilih.
"Itu kita biarkan kepada rakyat untuk memilih," ujar Koster.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Sebagai informasi, putra sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka menjadi rival Ganjar-Mahfud setelah resmi mendaftar sebagai bacawapres Pilpres 2024 bersama bacapres Prabowo Subianto.
Kemudian, saat ditanya apakah pihaknya soal dukungan Jokowi di Pilpres 2024 mendatang, Koster menyatakan itu bukan urusannya.
Diketahui Jokowi selama ini dikenal sebagai kader PDIP, dan menggunakan partai itu sebagai kendaraan politik dari mulai wali kota, gubernur, hingga jadi presiden dua periode.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyinggung soal kesamaan hak dalam demokrasi buntut pencopotan baliho capres-cawapres jagoannya di sejumlah daerah di Bali yang dikunjungi Presiden Jokowi baru-baru ini.
Arsjad meyakini pemerintah maupun aparat penegak hukum masih memiliki netralitas untuk memberikan hak yang sama kepada semua kontestan Pilpres 2024.
"Masa enggak percaya. Percaya lah. Pokoknya kita gini, apapun yang ada, yang pasti kami melihat yang paling penting adalah bahwa ini kan suatu pesta demokrasi, semuanya mempunyai hak," ucap Arsjad usai rapat TPN di gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu.
Arsjad mengatakan pihaknya saat ini hanya ingin fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Menurut dia, Ganjar-Mahfud merupakan figur yang bisa membawa Indonesia untuk bergerak cepat.
"Kita mesti memastikan bahwa kerja cepat, gerak cepat, kalau enggak kita ketinggalan, jadi untuk itu, untuk tantangan itu kita harus pastikan," kata dia.
Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beberapa waktu sebelumnya mengaku pihaknya curiga atas aksi pencopota bendera partainya di Bali. Hasto mengingatkan masyarakat saat ini sudah mulai cerdas menangkap fenomena publik.
"Bahwa dengan penurunan baliho, bendera PDIP, kemudian muncul bendera dan atribut-atribut secara masif dari partai lain, itu kan kemudian menimbulkan kecurigaan," kata dia.
Aksi pencabutan bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud MD terjadi pada Selasa (31/10) sekitar pukul 10:20 WITA bersamaan jelang kunker Presiden Jokowi di Bali. Pencopotan baliho kemudian meluas di sepanjang jalan menuju tiga lokasi kunjungan kerja Jokowi seperti Kabupaten Gianyar hingga Kota Denpasar, Bali.
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya buka suara terkait pencopotan baliho capres cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dia mengatakan baliho tersebut tidak dicopot namun digeser sementara untuk menjaga estetika.
"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali," kata Mahendra melalui video klarifikasi, Selasa (31/10).
Namun begitu teranyar, Koster mengatakan semua baliho dan bendera yang dicabut saat kunker Presiden Jokowi sudah dipasang kembali.
"Saya dapat informasi dipasang lagi, waktu dicabut itu hanya digeser sebentar. Setelah acara selesai dipasang lagi," katanya di Sanur.
[Redaktur: Sandy]