WahanaNews.co | Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai koalisi Gerindra dan PKB secara faktual bisa saling melengkapi.
Pasangan tokoh calon presiden yang berpotensial yaitu Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, juga bisa menjadi pasangan yang saling mengisi.
Baca Juga:
Bela Polisi NTT yang Bongkar Mafia BBM, Inilah Profil Politikus Rahayu Saraswati
Sebab basis massa Gerindra dan PKB berbeda, pasangan Prabowo dan Cak Imin juga dinilai perwakilan nasionalis-religius.
"Saya merasa bahwa PKB dan Gerindra ini bisa saling melengkapi, satu dari nasionalis, dua dari agamis. Basisnya juga basis yang berbeda, katakanlah Gerindra kuat di Jawa Barat, PKB kuat di Jawa Timur, pasangannya tokohnya bisa jadi tua dan muda. Prabowo katakanlah sudah sepuh, Gus Muhaimin masih muda," katanya dalam diskusi daring, Kamis (11/8).
"Dari latar belakangnya yang satu dari TNI yang satunya dari TNU, yang satu panglima militer, yang satu panglima santri," imbuhnya.
Baca Juga:
Prabowo Umumkan Kabinet Pemerintahan Minggu Malam Usai Dinner dengan Kepala Negara
Respon di internal pendukung PKB juga menyambut baik koalisi dengan Gerindra. Baik dari struktur partai, maupun unsur penopang dari kiai dan masyarakat NU.
"Nah ikhtiar untuk bekerja sama menggabungkan PKB dan koalisi ini mendatangkan sambutan yang bagus dari struktur partai maupun dari elemen-elemen yang menjadi penopang PKB, dari kyai, masyarakat NU, dan lain-lain," ujar Jazilul.
Gerindra dan PKB akan deklarasi di Sentul Jawa Barat pada 13 Agustus mendatang. Prabowo dan Cak Imin akan menyampaikan orasi politik. Massa PKB dan Gerindra pun bakal hadir.
"Kita akan mendatangkan masa dan akan hadir Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk menyampaikan speaker di acara deklarasi itu," kata Jazilul.
Wakil ketua MPR RI ini juga melihat kecocokan Prabowo dan Cak Imin saat pendaftaran partai peserta pemilu lalu. Kata dia, kedatangan Prabowo dan Cak Imin memimpin pendaftaran masing-masing partai bagai soft launching pendaftaran capres-cawapres.
"Pak Prabowo dengan Gus Muhaimin hadir berdua di KPU seperti soft launching pendaftaran capres sebenarnya," kata Jazilul.
Sementara itu, Gerindra dan PKB juga membuka partai lain untuk bergabung dengan koalisi ini.
"Karena waktu pemilu masih cukup panjang, masih ada satu setengah tahun lagi. Di mana PKB dan Gerindra masih membuka partai-partai lain yang ingin bergabung," kata Jazilul. [rin]