WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menegaskan bahwa ketidakhadiran sejumlah kepala daerah dari partainya dalam acara retreat Akademi Militer (Akmil) bukan karena instruksi langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Tidak ada arahan dari Megawati, tidak ada," ujar Puan di Kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).
Baca Juga:
Puan Maharani Lihat Sinyal, Cepat atau Lambat Bakal Terjadi Reshuffle
Puan juga menyebut bahwa para kepala daerah yang belum hadir kemungkinan akan mengikuti retreat pada gelombang berikutnya.
"Insyaallah, pasti insyaallah," tambah Ketua DPR RI itu.
Kehadiran Puan di Akmil pada Jumat pagi adalah untuk mengikuti penutupan retreat kepala daerah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Acara penutupan ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih.
Baca Juga:
Puan Berharap Masyarakat Mendapatkan Fasilitas Kesehatan yang Setara
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyampaikan bahwa 10 kepala daerah dari PDIP dipastikan tidak mengikuti retreat di Akmil.
Kesepuluh kepala daerah tersebut terdiri dari sembilan kepala daerah di Bali, termasuk Gubernur Bali Wayan Koster, serta satu kepala daerah lainnya, yakni Bupati Asmat.
"Dipastikan tidak ikut retreat. Kemarin kami sudah menerima keputusan resmi dari PDIP bahwa mereka yang belum bergabung akan mengikuti pembekalan di gelombang berikutnya," kata Bima di Kompleks Akmil, Selasa (26/2/2025).
Menurut Bima, surat resmi dari PDIP menyebut bahwa ketidakhadiran para kepala daerah tersebut didasarkan pada pertimbangan situasi dan kondisi yang ada.
Meski demikian, Bima menegaskan bahwa sejak awal, instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bukanlah larangan untuk mengikuti retreat, melainkan sekadar penundaan.
"Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa tidak ada keputusan atau instruksi dari partai untuk melarang keikutsertaan. Yang ada hanyalah penundaan karena beberapa pertimbangan tertentu dari partai. Jadi, secara resmi, partai tidak pernah meminta kadernya untuk tidak mengikuti acara ini," jelas Bima.
"Keputusan untuk tetap melanjutkan retreat bagi yang sudah hadir tentu masih sejalan dengan kebijakan partai, dan kami mengapresiasi hal tersebut," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]