WahanaNews.co | Polres Ponorogo menggelar rekontruksi kasus penganiayaan di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, yang berujung pada tewasnya santri Albar Mahdi (AM), 17.
Dalam proses rekonstruksi itu, ditemukan fakta baru yang berbeda dengan pra-rekontruksi.
Baca Juga:
Nyamar Petugas PLN, Pria Asal Jember Kembali Mencuri di Ponorogo
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, mengatakan, dalam rekonstruksi kasus penganiayaan maut yang digelar pada Rabu (14/9/2022), fakta baru yang terungkap adalah pembopong jenazah santri AM dari Pondok Gontor ke ruang IGD Rumah Sakit Yasyfin Gontor ternyata ada empat orang.
Padahal, dalam pra rekonstruksi yang digelar pekan lalu, hanya ada tiga orang.
”Bahwa saat membopong jenazah ternyata 4 orang, 4 itu 2 korban, 2 kakak kelas. Yang jelas, fokus perbuatan pokoknya berkaitan dengan tindak kekerasan berlangsung di lantai 3, Gedung 17 Agustus,” kata Nikolas, Rabu (14/9/2022).
Baca Juga:
Penganiayaan Albar Mahdi: Soimah Ingin Peluk Dua Tersangka Pembunuh Putranya
Niko mengatakan, dalam proses rekonstruksi tersebut, tersangka melakukan adegan sebanyak 50 kali.
Proses itu dimulai dari ruang Ankuperkap (Andalan Koordintor Urusan perlengkapan) hingga dibawanya jenazah korban menuju ruang IGD RS Yasyfin.
“Ada 50 adegan, sama dengan pra rekontruksi, proses rekonstruksi dari awal hingga akhir sekitar dua jam,” beber Nikolas.
Sementara itu, Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, mengatakan, rekontruksi itu digelar di ruang Ankuperkap Lantai III Gedung 17 Agustus dan di Rumah Sakit Yasyfin milik Ponpes Darrusalam Gontor, tepatnya di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
”Rekonstruksi ini merupakan lanjutan dari pra rekonstruksi yang kami lakukan pekan lalu,” katanya.
Catur menyebut, pihaknya juga menghadirkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk melengkapi tahapan sebelum naik ke meja persidangan.
Pada proses itu memperlihatkan runtutan kejadian di TKP sampai kejadian terakhir di IGD RS Yasyfin Gontor Ponorogo.
“Di sini sifatnya melengkapi tahapan tahapan harus kita penuhi. Yang jelas prosesnya biar terang kasusnya,” ungkapnya.
Catur merasa lega, lantaran selama proses rekonstruksi pihak Ponpes Darrusalam Gontor juga terbuka dan kooperatif.
Sehingga, tidak ada halangan dalam proses rekonstruksi tersebut.
“Sampai sekarang berjalan dengan baik, pondok terbuka dan kooperatif,” tandasnya. [gun]