WahanaNews.co | Kalangan relawan mendukung sikap tegas Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menolak wacana dan dicalonkan untuk periode ketiga pada Pemilihan Presiden 2024.
Mereka pun menyebut Jokowi sebagai
sosok yang demokratis dan konstitusional.
Baca Juga:
Aktivis Hukum: Jokowi 3 Periode Bisa Diwujudkan
"Kami sangat mendukung sikap
tegas Presiden Jokowi, menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode,"
kata Sekjen Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dedy Mawardi, di Jakarta, Kamis (18/3/2021).
Hal ini disampaikan Dedy menanggapi
wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, setelah
sebelumnya mantan Ketua MPR, Amien Rais,
mengemukakan kecurigaannya.
Dalam sebuah kesempatan, Amien Rais
mengaku menangkap sinyal politik atau skenario yang mengarah agar Presiden
Jokowi kembali terpilih hingga tiga periode.
Baca Juga:
Aktivis Hukum: Amandemen UUD Bukan Sesuatu yang Haram
Tetapi, Presiden Jokowi sudah
mengatakan menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden.
Dia sendiri mengaku tidak berniat dan
tidak punya minat untuk menjabat selama tiga periode.
Jokowi juga sudah memastikan, dia bakal patuh pada konstitusi atau UUD 1945 yang mengamanatkan
bahwa jabatan masa presiden maksimal dua periode.
Dedy menegaskan, sikap Presiden Jokowi
sudah sangat jelas, sehingga publik sudah bisa menilai kebenaran informasi yang
berkembang saat ini.
"Jokowi bukan saja sebagai sosok
yang demokratis, tetapi dia juga pemimpin yang taat asas dan tegak lurus dengan
konstitusi," tandasnya.
Lebih lanjut Dedy menjelaskan, wacana
masa jabatan presiden tiga periode seperti "jebakan batman" buat
Jokowi, supaya ada image negatif di
masyarakat kalau Jokowi adalah orang yang haus kekuasaan.
Karena itu, Dedy menghimbau masyarakat
untuk mengakhiri wacana masa jabatan presiden tiga periode dikaitkan dengan
Jokowi.
"Kami paling depan menolak jika
sampai ada amandemen UUD yang merubah masa jabatan presiden dari dua periode
menjadi tiga periode," tegasnya.
Ditambahkan Dedy, urusan konstitusi
jangan sampai dijadikan dagelan politik buat kepentingan sesaat tetapi sesat
dari semangat reformasi serta sistem demokrasi. [dhn]