WahanaNews.co | Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei elektabilitas partai politik. Dalam survei ini, elektabilitas PDIP melesat dengan selisih angka yang signifikan dibanding partai lainnya.
Jajak pendapat ini dilakukan pada 3-11 Desember 2022 dengan total sampel 1.029 responden. Survei dilakukan dengan memilih sampel secara acak dengan metode multistage random sampling.
Baca Juga:
Hasil Survei SMRC: Pemilih PKS, PKB, Nasdem Pilih Anies di Pilkada Jakarta
Responden terpilih kemudian diwawancarai dengan tatap muka. Margin of error dari survei ini diperkirakan +-3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Dalam survei ini, responden ditanya jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang partai atau calon dari partai mana yang akan anda pilih? SMRC menyodorkan 18 partai politik.
Analisis CSIS Sebut Peluang Ridwan Kamil Gabung Golkar 75 Persen Lebih
Sebanyak 17 di antaranya yang telah ditetapkan sebagai peserta pemilu. Sementara SMRC juga memberikan kesempatan dengan mengikutsertakan partai di luar peserta pemilu.
Baca Juga:
Dua Lembaga Survei Nasional Unggulkan Duet Melki Laka Lena-Jane Natalia Suryanto di Pilgub NTT 2024
"Dalam survei kita menunjukkan 18 nama partai politik dan juga memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab nama partai di luar dari daftar yang kita berikan," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei yang ditayangkan di YouTube SMRC, Minggu (18/12/2022).
Hasilnya elektabilitas PDIP terlihat sangat tinggi dengan suara mencapai 24,1%. Angka ini berbeda jauh dengan elektabilitas parpol yang berada di urutan setelahnya.
"Kalau dari partai yang ada, PDIP terlihat unggul dalam survei Desember dengan dukungan 24,1%, kemudian posisi berikutnya Golkar 9,4%, Gerindra 8,9%, Demokrat 8,9%. Jadi jaraknya signifikan dari PDIP, kita sangat yakin atau PDIP masih mendapat dukungan paling besar dari masyarakatnya," ujarnya.
Deni mengatakan angka ketiga partai setelah PDIP yakni Golkar, Gerindra, dan Demokrat tampak berbeda tipis. Dia menyebut ketiga partai ini bersaing ketat untuk memperebutkan posisi kedua.
"Sementara Golkar, Gerindra dan Demokrat itu dukungannya tidak berbeda signifikan hanya berbeda 0-0,5%. Jadi tidak bisa disimpulkan mana lebih kuat, yang pasti 3 partai ini bersaing ketat untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP," ujarnya.
Deni menyebut masih ada 20,9 responden yang menyatakan belum menentukan pilihannya. Dia menyebut angka itu biasanya akan berkurang jika masa kampanye sudah mulai.
"Pertama kita perhatikan masih ada 20,9 persen warga yang sampai saat ini masih belum menentukan pilihan parpol, masih wait and see cukup banyak. Biasanya kecenderungannya akan mulai berkurang ketika masuk kampanye resmi," ujarnya.
Berikut hasil elektabilitas lengkap partai politik versi SMRC:
PDIP 24,1%
Golkar 9,4%
Gerindra 8,9%
Demokrat 8,9%
PKS 6,2%
PKB 6,1%
Perindo 4,6%
NasDem 3,2%
PPP 2,9%
PAN 1,7%
PBB 0,9%
Hanura 0,7%
Garuda 0,2%
PSI 0,5%
Buruh 0,2%
Gelora 0,1%
PKN 0,0%
Ummat 0,0%
Lainnya 0,0%
Tidak tahu 20,9%. [rna]