WahanaNews.co | TNI Angkatan Laut (TNI AL) Indonesia jadi salah satu matra angkatan bersenjata NKRI yang disegani di kawasan ASEAN.
TNI AL kian pede dengan kehadiran dua armada tempur baru yang bertugas menjaga lautan Indonesia, yakni Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) Full Mission, dan Helikopter AS565 MBe Panther.
Baca Juga:
PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat "Wartawan Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tau Persoalan dan Tidak Bikin Berita Awal"
Bahkan, Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) Full Mission, dan Helikopter AS565 MBe Panther dari PT DI yang diserahkan ke TNI AL digadang-gadang jadi alutsista yang bikin minder musuh NKRI.
“Kita negara kepulauan tergantung pada udara dan maritim, sehingga, TNI AL melalui kapal perangnya dan unsur pesawat udara yang melaksanakan patroli maritim merupakan garda terdepan penjaga kedaulatan bangsa”.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto pada acara penyerahan tiga pesawat udara (Pesud) dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk TNI AL, bertempat di Apron Delivery Center PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (15/6/2022) seperti dikutip dari rilis resmi Dispenal.
Baca Juga:
Silaturahmi dengan Wartawan, Ini Kata Danlantamal XIV Sorong
Alat utama sistem senjata (Alutsista) itu terdiri dari satu unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) Full Mission, dan dua unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) Full Mission.
Penyerahan simbolik ketiga pesud dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan kepada Menhan RI yang kemudian diserahkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
Menhan RI menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kasal dan jajarannya yang telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta membawa bendera republik dimana-mana.
“Anda menjaga kehormatan bangsa dan juga kedaulatan bangsa. Untuk itu saya akan bekerja keras beserta jajaran pertahanan untuk segera memperkuat armada-armada kita di laut dan memodernisasi kapal-kapal kita,” ujar mantan Danjen Kopassus tersebut.
Lebih jauh, Menhan mengungkapkan Indonesia harus memiliki TNI AL, TNI AU dan TNI AD, Bakamla serta Polairud yang kuat.
Ini adalah tuntutan kalau mau sejahtera mudah-mudahan ini merupakan tampilan yang baik dari PTDI.
“Kita berharap PTDI bisa menghasilkan laba untuk negara,” tegas Menhan RI.
Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS yang nantinya akan di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1 mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS), yang dapat beroperasi optimal di area laut dangkal, maupun laut dalam.
Helikopter AKS ini dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran dan melancarkan serangan torpedo di perairan.
Dilansir dari indonesian-aerospace.com bahwa helikopter AS565 MBe dapat difungsikan dalam kondisi ekstrim.
Artinya bahwa helikopter AS565 MBe menjadi helikopter multifungsi yang dapat beroperasi dengan baik di segala medan.
Selain itu, sebenarnya helikopter AS565 MBe sebenarnya memiliki teknologi dan persenjataan tersembunyi.
Dikutip dari naval-technology.com bahwa helikopter AS565 MBe memiliki persenjataan seperti Giat M621 20mm.
Tak hanya Giat M621 20mm saja, tetapi helikopter AS565 MBe dilengkapi mk46 atau Whitehead A244/S.
Sedangkan untuk teknologi yang sangat mumpuni dari helikopter AS565 MBe adalah jenis dipping sonar L-3 Ocean System DS-100 HELRAS.
Dengan adanya teknologi ini maka sistem deteksi anti kapal selam akan bertambah dengan sangat pesat.
Diakarenakan L-3 Ocean System DS-100 HELRAS pada helikopter AS565 MBe Long Range Active Sonar.
Maka dari itu, HELRAS pada helikopter AS 565 MBe dapat mendeteksi gelombang akustik kecil dari kapal selam.
Ini menandakan bahwa AS565 MBe Indonesia menjadi helikopter buru kapal selam tercanggih dan ditakuti.
Sedangkan untuk pelacakan visual dari helikopter AS565 MBe dilengkapi kamera di bagian depan.
Mengutip dari seaforces.org bahwa helikopter AS565 MBe dapat menempuh jarak hingga 447 mil atau sekitar 719 kilometer.
Untuk kecepatan terbang dari helikopter AS565 MBe dapat menempuh kecepatan maksimal hingga 306 km/h.
Dan untuk daya ketinggian terbang dari helikopter AS565 MBe bisa mencapai 5.700 meter.
Ditambah lagi jika helikopter AS565 MBe dapat mengangkut personel sebanyak 10 orang.
Serta masih bisa dipasangkan berbagai persenjataan LMG dan HMG pada bagian kiri dan kanan helikopter AS565 MBe.
Dengan adanya helikopter AS565 MBe saat ini Indonesia sudah menugaskan di Skadron Udara 400/Anti Kapal Selam. [qnt]