WahanaNews.co | Nama Puan Maharani nampaknya semakin berkibar setelah dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PAN cucu Proklamator RI tersebut masuk menjadi salah satu dari 9 Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang akan diusung PAN di Pilpres 2024 mendatang.
Mengomentari hal ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai, langkah PAN memasukkan nama Puan merupakan upaya menjaga hubungan baik.
Baca Juga:
Bakal Calon Wali Kota Sorong, Dance Sangkek Pendaftar Pertama di PAN Kota Sorong
Namun demikian, dia menyebut PAN tetap memasukkan Ganjar Pranowo agar menyeimbangkan realitas politik PDIP dan publik.
“PAN terlihat ingin mengawinkan keseimbangan politik antara realitas elite PDIP dan realitas publik. Satu sisi memasukkan Puan sebagai variabel menjaga hubungan baik dengan elitenya. Karena sampai saat ini sangat terlihat semua elite PDIP konsisten mendukung Puan maju Pilpres. Satu sisi lainnya PAN memasukkan Ganjar sebagai realitas politik bahwa Ganjar elektabilitasnya kuat yang dominan di survei Pilpres," ujar Adi pada wartawan, Senin (29/8/2022).
Dijelaskan Adi, langkah Zulhas ini juga demi untuk menghindari perang terbuka dengan PDIP.
Baca Juga:
Pemilu 2024: PAN Terpental, Petahana Hanura Tumbang, Ini 35 Anggota DPRD Sikka yang Terpilih
Dia menyebut, PAN tidak ingin senasib dengan NasDem, yang hanya mem-Bacapres-kan Ganjar Pranowo.
“PAN sepertinya tak mau seperti NasDem yang perang terbuka dengan PDIP lantaran usung Ganjar sebagai nominator Capres, tanpa menyertakan nama Puan," katanya.
"Itu dianggap mendahului keputusan politik PDIP. Dengan masukkan nama Puan plus Ganjar, tentu PDIP tak merasa dilangkahi. Bahkan PDIP pasti berterima kasih ke PAN karena menjadi satu-satunya partai yang menominasikan Puan sebagai capres. Partai lain tak ada," kata Adi.
Kemudian, Adi melihat Zulhas juga tengah berupaya untuk membuka jalan bagi PDIP untuk berkoalisi dengan PAN, di mana menurutnya ini semacam penegasan dari PAN.
"Ini semacam landasan pacu bagi PAN yang siap terbuka berkoalisi dengan PDIP. PAN satu-satunya partai KIB yang aktif bangun komunikasi dengan PDIP. Ini menjadi penegas PAN siap berkoalisi dengan PDIP," ujarnya.
Lebih lanjut, Adi juga mengomentari pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang merupakan upaya mengkomunikasikan potensi kedua parpol untuk membuat satu poros koalisi untuk Pemilu 2024.
"Tentu ini bagian komunikasi politik apakah di 2024 Nasdem bisa jalan bareng lagi dengan PDIP atau milih berbeda. Ini semacam penegasan ulang apakah kedua partai bisa kerja sama atau tidak," ujar Adi.
Menurut Adi, gesture politik yang ditunjukkan Paloh dan Puan dalam pertemuan di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Senin (22/8/2022) pekan lalu, merupakan komunikasi awal menuju koalisi.
Sebab, dia melihat ada potensi Nasdem tidak sepakat dengan PDIP dalam hal sosok Calon Presiden (Capres) yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. [gun]