Waktu beliau memulai usaha, dia tidak langsung keluar dari pekerjaan lamanya sebagai supervisor di Dinners Club, namun istrinya dulu yang menjalan usaha. Soal ide dan konsep-konsep bisnisnya tetap Pak Budiyanto yang memotori dan istrinya yang melakukan eksekusi.
Kalau ada meeting yang penting, beliau juga cuti dari kantornya dan ikut istri melakukan presentasi ke calon klien. Jadi dia tidak gegabah langsung cabut dari kerjaan kantor lamanya. Nah, ketika usahanya sudah berjalan baik dan pendapatannya sudah mulai bisa diandalkan, barulah ia keluar secara baik-baik dari perusahaan lamanya, berpamitan dengan sopan untuk usaha sendiri.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Ajak Mahasiswa Jadi Entrepreneur
Kini bisnis sendiri yg ia komandani sudah punya 2.700 karyawan dengan kantor operasional sudah ada di semua propinsi di Indonesia. Yang pasti, tip ketiga ini tentu saja berlaku untuk yang ketika akan mulai mandiri berwirausaha sudah berkeluarga, kalau yang masih single, tentu saja pasangan Anda bisa kakak atau Adik anda. Ini juga cara sukses dan aman untuk masuk ke kuadran entrepreneur namun tidak mengganggu keamanan sumber penghasilan keluarga.
4. Kalau Anda sudah ngebet sekali untuk menjadi entrepreneur dan yakin bakal sukses serta merasa tak perlu pakai ban serep seperti itu, setidaknya Anda tetap bisa melakukan pengamanan lain, yakni dana pendidikan anak. Bagaimanapun kita capek-capek kan utamanya untuk anak. Cara ini juga dilakukan salah satu pengusaha kawan saya, Pak Harijanto, pengusaha sepatu produsen Nike dan Piero yang punya karyawan 9.000 orang.
Ketika beliau akan menjadi entrepreneur dengan membeli saham perusahaan dimana beliau bekerja, beliau juga mempertaruhkan masa depannya: bisa sangat sukses namun juga bisa menjadi miskin kalau gagal. Nah, untuk mengamankan proses untuk menjadi entrepreneur ini, beliau dan istri mufakat: diputuskan maju menjadi entrepreneur dengan membeli perusahaaan dimana beliau bekerja namun sebelumnya tabungan pendidikan untuk anak tidak boleh diotak-atik. Tabungan anak harus tetap ada dan disendirikan. Jadi katakanlah proses menjadi entrepreneur itu gagal, dana pendidikan anak2 tetap aman.
Baca Juga:
Sandiaga Dorong Partisipasi Aktif Generasi Muda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Jadi itu beberapa kiat aman pindah ke kuadran entrepreneur. Semoga dengan cara itu proses transisi menjadi pengusaha sukses menjadi melegakan semua pihak, tidak ada penyesalan-penyesalan. Silahkan kawan2 yang ingin memulai usaha memilih jalan yang terbaik. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.