O’Harrow menduga, meroketnya popularitas nama Nguyen tidak terlepas dari identitas pemimpin politik Vietnam.
Lulusan Universitas Sorbonne ini menyebut pengadopsian nama pemimpin oleh rakyat biasa merupakan praktik yang lumrah.
Baca Juga:
Bakamla RI dan VCG Perkuat Kerjasama Lewat Latihan SAR serta Olahraga Persahabatan
Dinasti Nguyen sendiri berkuasa pada periode krusial dalam sejarah Vietnam. Keluarga Nguyen tercatat sebagai monarki terakhir sebelum Ho Chi Minh memproklamasikan negara Vietnam modern.
Kaisar terakhir Vietnam adalah Nguyen Phuc Vinh Th y alias Bao Dai.
Selain itu, popularitas Nguyen juga diduga meroket akibat transisi politik. Misalnya, periswtiwa usai era Dinasti Ly terakhir yang berkuasa pada 1010-1225.
Baca Juga:
Terjangan Topan Super Yagi di Vietnam, 6 Orang Tewas akibat Tanah Longsor
Dinasti Ly diakhiri oleh pemberontakan Tran Thu Do. Pemerintahan Tran kemudian menetapkan nama Ly sebagai nama yang tabu. Sehingga mereka menyuruh bekas keluarga kerajaan mengganti nama keluarga menjadi Nguyen.
Hal ini juga terjadi pada akhir era Dinasti Mac pada 1592.
“Tradisi menunjukkan loyalitas kepada pemimpin dengan mengadopsi nama keluarga mereka mungkin adalah alasan mengapa banyak sekali Nguyen di Vietnam,” kata O’Harrow.