Gajah Mada, Mahapatih Majapahit
Mahapatih adalah posisi dalam struktur Majapahit yang sekarang setara dengan Perdana Mentri.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
Jabatan inilah yang diemban oleh Gajah Mada selama dua masa penguasa Majapahit bertakhta, yakni Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Hayam Wuruk.
Sebelumnya, ia adalah Patih di Daha (kini Kediri) pada masa Jayanegara dan Tribhuwana. Lalu, ketika menjadi Mahapatih ia mengucapkan Sumpah Palapa yang tercatat dalam Pararaton tahun 1334.
Sumpah itu menegaskan agar ia tidak akan menikmati makanan enak sebelum berhasil menaklukkan wilayah Nusantara di bawah Majapahit.
Baca Juga:
Dukungan Tokoh Lintas Agama Pada FKUB Sulteng Upaya Peningkatan Kerukunan Antara Umat Beragama
Dia berhasil memberikan pengaruh Majapahit pada beberapa tempat di Nusantara, termasuk Sumatra, Brunei, Sulawesi, dan Maluku.
Tetapi sosoknya yang tidak jauh dari kontroversial membuat pecahnya pertempuran yang melibatkan Majapahit dan Pasundan. Kesalahannya membuat jabatannya sebagai Mahapatih dicopot oleh Hayam Wuruk, tetapi Negarakertagama menyebutkannya menjadi patih di Madakaripura.
Akhir hayat Gajah Mada belum jelas, bahkan Arkeolog Universitas Indonesia Agus Aris Munandar sempat berusaha menjelaskan masa tuanya. Diyakini, Gajah Mada menghabiskan masa hidupnya di Madakaripura dengan bertapa dan meninggal sekitar 1364.