WahanaNews.co | Pisang tergolong buah populer yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah pisang banyak dibutuhkan oleh tubuh.
Tanaman pisang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat, terlebih karena tanaman ini sudah sangat sering ditanam di pekarangan rumah.
Baca Juga:
Dua Ton Pisang Asal Sulbar Dipasarkan di Kalimantan Timur
Saat ini pisang tidak banyak dibudidayakan secara intensif. Hanya sebagian kalangan yang melakukan budidaya pisang secara masif.
Oleh karena itu, budidaya pisang sangat diminati oleh semua kalangan. Berikut beberapa tips menanam pohon pisang agar lebih cepat berbuah.
1. Pembibitan dari tunas pisang
Baca Juga:
Kamu Harus Tahu, 6 Makanan Ini yang Bikin Cepat Ngantuk
Biasanya, pada pemilihan bibit pisang digunakan dengan menggunakan tunas. Tinggi tunas yang biasanya digunakan untuk menjadi bibit adalah yang memiliki tinggi sekitar 1 sampai 1,5 meter yang memiliki kelebaran umbi sekitar 15 sampai 20 cm.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sebaiknya anakan yang digunakan adalah yang diambil dari tanaman pisang yang termasuk dalam kategori yang sehat serta baik.
Selain itu, ketinggian dari bibit tanaman ini juga akan berpengaruh terhadap produksi tanaman pisang.
Bibit anakan tanaman pisang dibagi menjadi dua jenis, yakni anakan tua dan muda. Dalam hal ini, anakan dewasa akan memiliki potensi untuk lebih baik dijadikan bibit karena kesiapannya lebih matang, yaitu telah memiliki calon bunga dan persediaan makanan yang tersedia didalam batang.
Selain itu, penggunaan tunas bibit yang masih berbentuk tombak dan daun yang masih seperti pedang juga lebih dibaik daripada daun dari tunas sudah melebar.
Untuk mendapatkan bibit, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan cara membeli atau ambil dari kebun sendiri. Pada penanamannya itu sendiri, bibit akan di tanam pada jarak yang tidak terlalu rapat antar pohonnya yaitu dengan jarak 2 x 2 meter.
Pada pohon induk akan dibiarkan terdapat beberapa tunas sekitar 7 hingga 9 buah tunas. Apabila lebih dari itu, sebaiknya dilakukan pula pemangkasan agar dapat mengurangi jumlah tunas yang ada.
Selain itu, guna untuk menghindari terkenanya hama serta penyakit pada tanaman pisang. Biasanya sebelum penanaman bibit perlu dilakukan beberapa cara berikut.
Setelah memotong tunas tanaman pisang, sebaiknya kita membersihkan tanah yang terdapat pada tunas tanaman pisang.
Simpan bibit ditempat yang teduh selama satu hingga dua hari agar potongan yang terdapat pada umbi pisang mengering. Kemudian, buang daun-daun lebar yang terdapat pada batang tanaman.
Lakukan perendaman terhadap bibit umbi, tetapi hanya sebatas leher dari batang saja dengan menggunakan insektisida 0,5 sampai 1 persen kurang lebih 10 menit. Kemudian bibit dikeringkan kembali.
Apabila tidak memiliki insektisida, sebaiknya kita merendam umbi tanaman pisang dengan menggunakan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 48 jam.
2. Media tanam
Untuk perkembangannya, tanaman pisang dapat tumbuh dengan menggunakan tanah yang memiliki banyak humus, memiliki kandungan kapur maupun tanah yang berat.
Karena pada dasarnya tanaman ini menyerap banyak nutrisi yang terdapat pada tanah maka sebaiknya pembudidayaan tanaman pisang menggunakan media tanam atau tanah berhumus yang telah dilakukan pemupukan.
Selain itu, air juga harus tersedia untuk menumbuhkan tanaman pisang. Meskipun sangat dibutuhkan, tetapi kita tidak boleh membuat tanaman tersebut tergenang oleh air.
Akan tetapi, penanaman pohon pisang harus diairi secara intensif. Apabila tanaman pisang ditanam pada tanah yang basah, ketinggian air yang dibutuhkan untuk menanam adalah 5 hingga 200 cm.
Apabila di daerah setengah basah adalah sekitar 100 sampai 200 cm dan apabila di daerah yang tergolong kering yaitu 50 sampai 150 cm.
Jika media tanam yang digunakan berupa tanah yang sebelumnya telah mengalami erosi, maka hasil panen yang dihasilkan dari tanaman pisang tidak akan maksimal.
Selain itu, tanah yang dibutuhkan untuk menanam pisang adalah tanah yang tergolong mudah untuk menyerap air. Selain, itu tanaman pisang tidak dapat tumbuh apabila tanah yang digunakan mengandung garam sekitar 0,07 persen.
3. Pengolahan media tanam
Cara menanam pisang sangat mudah, yaitu dengan penglolahan media tanam yang baik. Ketika membuka lahan yang akan digunakan untuk menanam.
Sebaiknya lahan yang akan digunakan telah dipertimbangkan sematang mungkin, khususnya dibagian iklim, ekonomi, serta letak pasar tempat dimana pisang kemudian akan diolah kembali.
Selain itu perlu diperhatikan pula dari keamanan dari tempat menanam tanamannya.
Lahan yang digunakan juga sebaiknya telah bersih dari hama-hama penggangu yang apabila di kemudian hari dikhawatirkan akan menggangu proses pertumbuhan dari tanaman pisang.
Pun perlu dilakukan penggeburan tanah agar terjadinya proses pertukaran udara serta racun-racun yang terdapat di tanah.
Selain itu, saluran irigasi agar saluran air dapat dikontrol dan tidak membuat tanaman pisang mendapatkan terlalu banyak air dalam proses pertumbuhannya.
Di samping itu, tanah sebaiknya dibuat teras apabila posisi tanah berada di kondisi yang miring, sebaiknya dibuat teras agar keadaan tanah dapat digunakan untuk menanam.
Saluran air sebaiknya dibuat dengan kemiringan yang kecil apabila berada di tanah yang datar. Kemudian pada sekitar saluran air ditanami tanaman agar menghindari erosi pada saluran air yang telah dibuat.
4. Teknik menanam pisang
Pada tiga bulan pertama, buatlah jarak antar tanaman yang terbilang cukup lebar. Gunakan pola tanaman tumpang sari antar tanman.
Kemudian buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm pada tanah yang tergolong berat, 30 x 30 x 30 cm untuk tanah gembur dan kerapatan antar tanaan 3 x 3 untuk tanah yang berukuran sedang dan 3,3 x 3,3 untuk tanah yang berat.
Cara menanam pohon pisang dilakukan menjelang musim penghujan, sebelumnya lubang harus diberikan pupuk organik sebanyak 15 sampai 20 kg. Dengan memberikan pupuk organik, maka buah yang dihasilkan pun akan menjadi lebih baik.
5. Pemeliharaan tanaman pisang
Untuk mendapatkan hasil yang tanaman pisang yang baik. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap tanaman pisang hingga terdiri atas 3 sampai 4 batang pada satu rumpun.
Apabila telah memasuki tahun kelima, maka sebaiknya rumpun diganti dengan tanaman yang baru.
Proses penyiangan harus secara regular dilakukan guna untuk membersihkan rumput liar atau hama parasit yang berada di sekitar tanaman pisang.
Seperti proses penyaingan pada umumnya, sebaiknnya dilakukan proses penggemburan tanah dan menimbun kembali dappuran oleh tanah agar tunas dan akan semakin banyak.
Hati-hati ketika sedang melakukan penyiangan karena akar tanaman pisang terbilang sangat pendek, yaitu hanya 15 cm di bawah permukaan dari tanah.
Membersihkan daun-daun yang sudah mulai mengering juga perlu dilakukan guna untuk menjaga kebersihan tanaman dan lingkungan, hal ini biasa disebut dengan perempalan.
Lakukan penyiraman agar tanaman pisang yang ditanam dapat tumbuh subur dan menghasilkan jumlah produksi pisang yang banyak. Berikan air pada tanaman dengan cara menyiraminya atau dengan memberikan air pada parit-parit yang berada di sekitar tanaman pisang.
Biasanya, hama yang berada pada tanaman pisang ini adalah ulat buah, ulat daun, dan ulat bunga.
Cara termudah mengatasinya adalah dengan cara menggunakan insektisida seperti Malathion dan Pestona.
6. Ketinggian tempat menanam pisang
Sebenarnya, tanaman pisang tergolong tanaman yang dapat ditanam di mana saja, yaitu dapat menerima kondisi dataran tinggi serta kekeringan.
Di Indonesia, pada umumnya pisang dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian yang mencapai 2.000 mdpl. Akan tetapi, untuk jenis yang lainnya dapat mencapai ketinggian 1.000 mdpl. [eta]