WahanaNews.co, Jakarta - Dalam pesta pernikahan dan janji kehidupan yang bahagia, ada realitas yang sering kali diabaikan: tidak semua pernikahan berakhir dengan cerita bahagia.
Masalah dan konflik seringkali muncul di dalam hubungan pernikahan, dan ketidakcocokan, ketidaksetiaan, atau ketidakpuasan dapat merusak fondasi yang dibangun dengan susah payah.
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Pernikahan yang tidak bahagia, jauh dari menjadi sekadar ketidaksenangan sesaat, dapat menjadi beban berat yang membebani kesejahteraan psikologis seseorang.
Pernikahan seringkali dianggap sebagai landasan bagi kebahagiaan dan stabilitas dalam hidup seseorang.
Namun, realitasnya tidak selalu sesuai dengan harapan. Pernikahan yang tidak bahagia dapat menjadi sumber stres, kecemasan, dan depresi, yang pada gilirannya dapat berdampak serius pada kesehatan mental seseorang.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Terlepas dari motif awal pernikahan, keadaan ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi kesejahteraan psikologis individu.
penting untuk memahami dampak yang signifikan dari pernikahan yang tidak bahagia terhadap kesehatan mental individu.
Beban emosional, stres, dan ketidakstabilan yang muncul dari hubungan yang tidak memuaskan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis seseorang.