Gangguan tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular adalah beberapa contoh dari dampak fisik yang dapat terjadi akibat stres kronis dan kecemasan yang terkait dengan pernikahan yang tidak bahagia.
7. Risiko Perceraian dan Kesulitan Anak
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Pernikahan yang tidak bahagia sering kali berisiko tinggi untuk perceraian.
Perceraian itu sendiri merupakan peristiwa yang sangat stres dan traumatik, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental baik bagi pasangan yang bercerai maupun anak-anak mereka.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan rumah tangga yang tidak bahagia juga lebih rentan terhadap masalah perilaku, emosional, dan kesehatan mental.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Pernikahan yang tidak bahagia dapat memiliki dampak yang sangat merusak pada kualitas hidup seseorang.
Dari stres kronis hingga risiko depresi dan perceraian, konsekuensi dari hubungan yang tidak memuaskan ini dapat merusak kesejahteraan psikologis seseorang dalam jangka panjang.
Alhasil, jangan abaikan untuk mencari bantuan profesional segera, baik itu melalui terapi pasangan atau konseling individu, untuk menangani masalah mereka dengan efektif dan memperbaiki kualitas hubungan mereka.