WahanaNews.co, Jakarta - Perselingkuhan adalah masalah yang kompleks dan sering kali menimbulkan banyak pertanyaan, terutama ketika terjadi dalam rumah tangga yang tampaknya baik-baik saja.
Perselingkuhan disebut masalah yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor emosional, psikologis, dan sosial yang saling berinteraksi.
Baca Juga:
Polisi Biadab di Makassar, Dipergoki Selingkuh Lalu Seret Istri di Jalanan Pakai Mobil
Tidak ada satu penyebab tunggal yang bisa menjelaskan mengapa seseorang berselingkuh, karena setiap individu dan hubungan memiliki dinamika unik yang mempengaruhi perilaku mereka.
Misalnya, seseorang mungkin berselingkuh karena kurangnya kepuasan emosional dalam pernikahan mereka, sementara yang lain mungkin mencari validasi diri atau dipengaruhi oleh kesempatan yang muncul di lingkungan sosial atau pekerjaan mereka.
Kompleksitas ini diperparah oleh perbedaan nilai, keyakinan, dan pengalaman pribadi yang dimiliki setiap orang, yang semuanya berkontribusi pada keputusan untuk berselingkuh.
Baca Juga:
Dugaan Penistaan Agama, Polda Metro Jaya Panggil Istri Pejabat Kemenhub
Selain itu, perselingkuhan tidak hanya mempengaruhi pasangan yang terlibat tetapi juga memiliki dampak luas pada keluarga, teman, dan komunitas mereka.
Dampak emosional dari perselingkuhan bisa sangat merusak, menciptakan perasaan pengkhianatan, marah, dan sakit hati yang mendalam.
Proses pemulihan dari perselingkuhan membutuhkan waktu, upaya, dan sering kali bantuan profesional, karena melibatkan upaya untuk membangun kembali kepercayaan dan mengatasi luka emosional.