Kesempatan yang ada dapat memicu tindakan impulsif yang mungkin tidak akan terjadi dalam kondisi normal.
5. Masalah Pribadi atau Psikologis
Baca Juga:
Lisa Mariana Klaim Tak Lagi Terima Nafkah Anak dari Ridwan Kamil Selama 8 Bulan
Perselingkuhan juga bisa berakar pada masalah pribadi atau psikologis yang belum terselesaikan.
Misalnya, seseorang dengan masalah harga diri rendah mungkin mencari pengakuan dari orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri mereka.
Demikian juga, trauma masa lalu atau pola perilaku yang tidak sehat bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk tetap setia dalam hubungan jangka panjang.
Baca Juga:
Terbakar Api Cemburu, MN Rela Datang ke Bali Untuk Habisi Selingkuhan Isterinya
Perselingkuhan dalam rumah tangga yang tampaknya baik-baik saja sering kali disebabkan oleh faktor-faktor emosional dan psikologis yang kompleks.
Meskipun alasan-alasan ini tidak membenarkan tindakan tersebut, memahami akar masalahnya dapat membantu pasangan untuk menghadapi dan menyelesaikan isu-isu yang mendasarinya.
Dengan komunikasi yang terbuka, komitmen untuk memahami satu sama lain, dan mungkin bantuan profesional, banyak pasangan dapat mengatasi dampak perselingkuhan dan membangun kembali kepercayaan dalam hubungan mereka.