WahanaNews.co | Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengizinkan warga membangun rumah tempat tinggal hingga 4 lantai.
Nirwono mengatakan penurunan muka tanah di Jakarta bakal semakin cepat terjadi jika kian banyak bangunan berlantai 4.
Baca Juga:
Pakar Sarankan PDIP Tak Usung Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta, Ini Alasannya
"Kalau itu dilakukan yang tidak diperhitungkan itu kan berarti penggunaan air tanahnya bagaimana, terus kedua bebannya, beban tanahnya semakin berat," kata Nirwono saat dihubungi, Kamis (22/9).
Menurut Nirwono potensi masalah lain dari kebijakan itu yakni kecemburuan sosial. Bisa terjadi jika di lingkungan setempat ada perbedaan kemampuan ekonomi.
"Kalau permukiman padat, kalau kiri kanan ekonominya enggak sama, itu bangunnya bagaimana kesepakatannya? Gitu kan. Itu akan menimbulkan kecemburuan sosial," jelas Nirwono.
Baca Juga:
Babinsa Terus Motivasi Petani Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
Selain itu, menurut Nirwono hal ini juga bakal membuat tata ruang di wilayah tersebut lebih jelek.
"Yang satu rumah, taruh lah rumah A bisa 4 lantai, sementara B, C, D, yang sekitarnya depan belakang, kiri kanannya ekonominya enggak tetap meningkat, tetap satu lantai," ungkap dia.
"Bisa kebayang yang 4 lantai cuma satu, tapi yang lain satu lantai, secara tata ruang akan tambah jelek," imbuh Nirwono.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan warga mendirikan rumah tempat tinggal empat lantai.
Tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan DKI Jakarta. Aturan tersebut ditandatangani Anies pada 27 Juni 2022.
Menurut Anies kebijakan ini diterapkan untuk optimalisasi lahan. Selain itu, Anies menyatakan hal ini juga untuk mendorong multi-family ownership dalam sebuah bangunan.
"Rumah warga kita ini selama ini hanya boleh 1 lantai, 2 lantai. Sekarang untuk rumah tinggal akan dibolehkan sampai dengan 4 lantai di rumah-rumah tangga kita di Jakarta," kata Anies, Rabu (21/9).