“Kalau boleh dibilang dari tahun 2005 sampai 2009 itu benar-benar mencoba bertahan, kalau istilahnya dari orang itu (bertahan dari) ‘kerasnya ibukota’ itu seperti apa. Kami pernah merasakan nggak bisa makan, dua sampai tiga hari cuma bisa minum air hangat sama makan mie rebus,” cerita Mai lagi.
Hingga kini Armada telah menelurkan delapan album, termasuk “Kekasih yang Tak Dianggap” (2006) saat band ini bernama Kertas.
Baca Juga:
Hari Terakhir PON XXI: Dishub Sumut Mobilisasi Ribuan Atlet dan Official
Album “Balas Dendam” yang dirilis pada 2008 mendorong nama Armada dikenal banyak orang, berlanjut pada album “Hal Terbesar” (2009) yang semakin melambungkan popularitas band itu dengan lagu-lagu seperti "Mau Dibawa ke Mana" dan "Buka Hatimu".
Album “Satu Hati Sejuta Cinta” (2012) dan “Pagi Pulang Pagi” (2014) mendapatkan predikat multi-platinum dengan penjualannya CD yang melebihi 100.000 keping untuk masing-masing album.
Single mereka yang berjudul "Asal Kau Bahagia" juga merupakan salah satu video lirik dari Indonesia yang paling banyak ditonton di saluran YouTube.
Baca Juga:
Ahmad Dhani Beri Penjelasan Terkait Status Aldi Taher di T.R.I.A.D
Hingga Januari 2021, video tersebut sudah ditonton sebanyak 350 juta kali.
“Selama 15 tahun ini ternyata yang kami dapatkan itu bukan hanya bentuknya materi, popularitas, dan segala macam, tapi ternyata ada rasa kepuasan tersendiri dalam tanda kutip banyak orang-orang yang besarnya (tumbuh bersama) lagu-lagu Armada. Tidak sedikit dari kita mungkin dengerin Armada dari SMP,” kata Rizal.
Mai menambahkan resep lain mengapa Armada tetap bertahan sebagai band selama 15 tahun karena mereka terus berusaha untuk tidak pernah berhenti mengeluarkan karya.