WahanaNews.co |
Kriteria miskin di setiap negara berbeda-beda.
Misalnya, di Arab Saudi,
orang-orang yang masuk kriteria miskin di sana ternyata masih bisa dibilang
layak dan bermateri jika dilihat dari sudut pandang orang Indonesia.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Mantan TKI yang kini menjadi YouTuber, Alman Mulyana, berbagi video
soal orang miskin di Arab Saudi, seperti apa kondisinya, dan apa yang dilakukan
pemerintah Arab Saudi selama pandemi Covid-19 ini.
Dalam sebuah video, Alman dan
rekannya menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, pemerintah Arab Saudi
memberikan bantuan sosial (bansos) pada orang-orang Arab Saudi sendiri, dan
orang-orang yang berdomisili di Arab Saudi.
Terlihat di video, bansos
yang dibagikan tidak didistribusikan langsung ke rumah-rumah, ada tempat khusus
dan orang yang membutuhkan biasanya mengambil sendiri.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Begitu sampai titik
pengambilan, Alman pun cukup terkejut dengan kondisi antrean bansos dipenuhi
mobil, bukan orang.
Dijelaskan oleh rekannya,
yang berbeda di Arab Saudi, antre bansos tetap di mobil dan tidak turun.
"Kalau di kita, orang
yang dikasih bantuan benar-benar susah. Tapi, sesusahnya di Arab Saudi, ya beda
sama di Indonesia," kata Alman Mulyana, dilansir dari YouTube Alman Mulyana.
"Yang ambil sembakonya
semuanya bawa mobil-mobil bagus. MasyaAllah
Tabarakallah," tandasnya.
Rekan Alman menyebut, bantuan
sosial Arab Saudi didistribusikan seminggu dua kali hingga sebulan sekali.
"Kalau orang kita
[pendatang], sebulan sekali. Tapi ada yang seminggu dua kali," ujarnya.
Begitu dibuka sembakonya,
ternyata cukup banyak isinya.
Ada beberapa kaleng makanan,
satu botol besar minyak goreng, beras 10 kg, gula 5 kg, kurma, teh, tomat
kemasan, dan masih banyak lagi.
Kira-kira, jika ditotalkan,
jumlahnya kurang lebih mencapai Rp 1 jutaan.
Tak hanya orang miskin Arab
Saudi yang pernah diangkat di video Alman.
Ia juga pernah mengungkap
alasan orang kaya Arab Saudi suka berlibur di Indonesia, khususnya di Puncak.
Menurut Alman Mulyana,
kawasan Puncak, Bogor, jadi tempat liburan favorit para big boss Arab Saudi.
Setiap bicara tentang
Indonesia, mereka pasti bertanya soal kawasan Puncak.
"Tempat santai bos-bos
Arab. Saya penasaran di Mekkah, Madinah, dan khususnya Jeddah, setiap kali
ngobrol ke orang Arab, yang ditanyain itu puncak ini," kata pria yang
akrab disapa Kang Alman ini, dikutip dari channel
YouTube miliknya.
Baru-baru ini, Alman mengajak
seluruh keluarganya liburan ke Puncak, Bogor.
Ia sengaja menyewa vila mewah
untuk menjawab rasa penasaran soal miliarder Arab yang sering bertanya tentang
Puncak, saat ia masih jadi TKI.
Alman dan istri menunjukkan
beberapa sudut vila bertingkat dengan pemandangan alam yang indah.
Ia juga mengungkapkan bahwa
harga vila di sana bervariasi, tergantung dari besar dan bentuk bangunannya.
"Ini untuk pertama kali
saya sengaja datang ke tempat wisata elit atau vila mewah, tempat santai orang
Arab di sini," ujarnya.
"Walaupun ini vila
berada di Indonesia, karena yang sewa mayoritas orang Arab, harus ada tulisan kiblat. Saya terus terang datang ke sini
karena penasaran, setiap ngobrol sama orang Arab pasti yang ditanyain tentang
puncak," katanya.
Dari pengamatan keliling
vila, Alman pun tahu alasan kenapa orang Arab suka berlibur ke Puncak Bogor.
Saat pertama kali datang ke
Puncak, Alman akhirnya tahu kenapa tempat tersebut banyak mengundang rasa
penasaran miliarder Arab.
Selain vila-vilanya megah dan
mewah, ternyata pemandangan di Puncaklah yang menarik perhatian orang-orang
Arab.
"Kenapa orang Arab betah
di Puncak, dan Puncak menjadi tujuan utama orang Arab? Karena di sini terdapat
vila-vila megah dan mewah dengan pemandangan yang luar biasa indah,"
ujarnya.
"Saya datang ke sini,
terus terang, selain karena panasaran banyak orang Arab yang selalu
membicarakan Puncak, dan ternyata inilah alasannya, tempatnya indah, sejuk,
bersih," tandasnya.
Untuk vila di Puncak yang
disewa bersama keluarga, Alman mendapatkan rekomendasi dari subscriber YouTube-nya.
Ia sendiri mengaku baru
pertama kali ke Puncak, Bogor. [dhn]