WahanaNews.co | Walaupun jarang, namun faktanya masih ada saja kasus salah isi bahan bakar yang terjadi karena kecerobohan pemilik kendaraan, petugas SPBU, dan lain sebagainya.
Contohnya kejadian beberapa waktu lalu, mobil diesel yang salah mengisi bahan bakar jenis bensin.
Baca Juga:
BPKN Desak Pengawasan Ketat dan Tindakan Tegas terhadap SPBU Nakal
Tentunya kejadian ini sangat merepotkan karena secara teori mobil mesin diesel memiliki tekanan kompresi ruang bakar yang lebih besar.
Mobil dengan mesin diesel tidak bisa hidup bila diisi bahan bakar bensin. Hal ini bisa terjadi lantaran karakternya didesain untuk bahan bakar solar yang membutuhkan tekanan kompresi tinggi dan tidak membutuhkan percikan api dari busi.
Karena itu, diperlukan langkah penanganan awal jika sampai kejadian fatal itu terjadi. Lantas apa saja yang harus di perhatikan?
Baca Juga:
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Minta Pemda Segera Beri Insentif Fiskal PBBKB
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, salah isi bahan bakar jika sudah sampai ruang bakar dampaknya sangat fatal. Karena perbedaan kompresi, bagian piston bisa berhenti total.
Langkah penanganan wajib segera dilakukan pemilik mobil, caranya dengan mematikan mesin secepat mungkin.
"Ketika tahu kalau salah isi, baiknya langsung mendorong mobil ke area aman SPBU. Segera telepon bengkel. Penanganan sesuai standar servis, jalur bahan bakar akan dicek. Urut dari kuras tangki, baru kemudian pembersihan filter bahan bakar," ucap Bambang, dilansir Kompas.com, Senin (29/8/2022).
Bambang melanjutkan, penanganan pertama kasus salah isi bahan bakar wajib dilakukan secara menyeluruh.
Karena dikhawatirkan bahan bakar sudah masuk ke dalam ruang bakar, jika tidak bersih ngelitik bisa sulit dihilangkan.
Gejala ngelitik alias knocking terjadi karena hasil pembakaran sisa bahan bakar bensin yang terlalu kering.
"Mesin diesel dalam mekanisme pembakaran membutuhkan pelumasan dari kandungan bahan bakar. Senyawa bahan bakar itu hanya ada di Solar," ujar Bambang.
Kepala Bengkel Astra Isuzu Majapahit Semarang Agus Wibowo mengatakan, supaya tidak ada sisa bahan bakar bensin, caranya keluarkan melalui saluran buang agar bisa dipompa secara manual sebelum masuk injection pump.
Penanganan bisa dilakukan sampai tak ada sisa bensin dalam sistem pembakaran. Baru kemudian dilakukan pengisian ulang bahan bakar menggunakan solar murni.
"Setelah proses pompa bahan bakar (bleeding) di injection pump, filter solar baiknya langsung ganti baru. Langkah antisipasi agar sisa bahan bakar bensin bisa bersih," katanya. [rin]