P-8 direkayasa selama 25 tahun atau 25 ribu jam dalam uji
coba penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi yang diperpanjang di
lingkungan lapisan es.
Sebelumnya, seperti dilansir situs resmi Pentagon atau
Departemen Pertahanan AS, defense.gov, Sabtu (24/4/2021), penjelasan tersebut
disampaikan juru bicara Pentagon, John F Kirby, dalam konferensi pers pada
Jumat (23/4) waktu setempat.
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
"Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan
aset-aset udara, termasuk sebuah pesawat patroli maritim P-8 Poseidon, untuk
membantu pencarian kapal selam mereka yang hilang," ucap Kirby.
Dituturkan Kirby bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd
J Austin III telah berbicara via telepon dengan Menhan Indonesia Prabowo
Subianto untuk memastikan Indonesia mengetahui pesawat Angkatan Laut AS itu
bergerak ke wilayahnya dan menawarkan dukungan atau bantuan lain yang mungkin
diperlukan.
"Indonesia merupakan teman baik dan mitra strategis. Kami
semua merasa sedih mengetahui laporan soal kapal selam mereka dan pikiran serta
doa kami bersama para pelaut Indonesia, Angkatan Laut Indonesia, dan tentu saja
keluarga mereka," ujarnya.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
Diketahui, bahwa KRI Nanggala-402 buatan Jerman sedang
melakukan latihan torpedo di perairan utara pulau Bali sebelum hilang kontak
pada hari Rabu (21/4). Upaya pencarian sedang berlangsung 60 mil (96 km) dari
Bali untuk menemukan 53 anggota kru kapal selam tersebut.
Para awak kapal selam diperkirakan hanya memiliki pasokan
oksigen yang cukup hingga Sabtu (24/4) pagi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.