Untuk diketahui proses bernapas manusia memiliki sistem dua
arah, yakni menghirup oksigen dan dikeluarkan kembali dalam bentuk karbon
dioksida. Di ruang terbuka kita tidak perlu khawatir dengan karbon dioksida
yang dihembuskan, tetapi di dalam ruang tertutup di bawah air karbondioksida
yang dihembuskan bisa menjadi ancaman serius bagi manusia.
Oleh karena itu selain memasok oksigen, penting untuk
menghilangkan karbon dioksida yang terus-menerus dilepaskan awak kapal.
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
Hal ini dilakukan dengan bantuan soda lime (Akrosorb) di
perangkat yang disebut 'scrubber'. Soda lime merupakan penyerap CO2 serbaguna
untuk menghilangkan karbon dioksida dan kontaminan asam dalam ruangan.
Dilansir Technology, karbon dioksida terperangkap dalam soda
kapur oleh reaksi kimia dan dikeluarkan dari udara. Soda kapur merupakan
campuran bahan kimia (natrium hidroksida dan kalsium hidroksida) yang digunakan
untuk menghilangkan karbon dioksida.
Cara ini biasanya digunakan di lingkungan ruangan tertutup,
salah satunya di kapal selam.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
Namun kapal selam bertenaga diesel elektrik pada kapal KRI
Nanggalang milik TNI AU memiliki batas waktu beberapa hari saat terendam,
karena kapal harus menjalankan mesin dan mendapatkan udara saat terendam
sepenuhnya.
Kapal harus muncul ke permukaan untuk mengisi ulang baterai
dan bertukar udara segar menggunakan tiang snorkel yang berada di kapal
tersebut. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.