WahanaNews.co, Jakarta - Dolar AS saat ini menjadi patokan nilai tukar mata uang negara-negara di dunia. Melansir detikcom, mata uang negeri Paman Sam ini menjadi salah satu mata uang yang paling berharga.
Dikutip dari buku Greenback: the Supreme Dollar and the Invention of America disebutkan dulunya AS sama sekali tak memiliki uang tunai.
Baca Juga:
Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di Kabinetnya
Di tahun 1637 perdagangan mulai berjalan dan banyak orang menggunakan barang untuk barter. Seperti jagung dan ikan cod dan tembakau. Saat itu proses barter masih bisa dilakukan dan sah, walaupun tak semuanya transaksi berhasil.
Sang penulis buku Jason Goodwin menyebut, untuk barter nilainya cenderung berfluktuasi, seperti tembakau contohnya yang sangat bergantung pada hasil panen.
Dikutip dari berbagai sumber pada 1781, AS masih berusaha merebut kemerdekaan dari Inggris. Robert Morris saat itu mengusulkan agar negaranya punya mata uang sendiri.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Saat itu bermacam mata uang Eropa seperti shilling Austria, pound Inggris, gulden Belanda, frank Prancis dan dolar Spanyol beredar di AS.
Seorang perwakilan Virginia untuk kongres AS di New York tahun 1785, Thomas Jefferson menetapkan mata uang untuk negaranya. Dia memilih mata uang yang paling banyak digunakan yaitu dolar Spanyol sebagai patokan.
Dalam kongres itu Benjamin Franklin menyebut jika uang kertas bisa untuk membayar, membeli pakaian, membeli senjata dan memberikan makan pasukan mereka.
Nah saat itu nilainya masih 1/10 dolar AS menjadi dime artinya sepuluh dalam bahasa Latin. Lalu 1/100 menjadi cent yang artinya seratus dalam bahasa Latin. Kala itu dolar AS masih berbentuk koin.
Pada 1862 dolar siap dicetak dengan warna hitam bagian depan dan hijau bagian belakang. Regulator juga mewarnai kertas dengan bahan kimia demi mencegah pemalsuan.
Kini dolar AS adalah mata uang resmi AS dan digunakan di internasional sebagai kurs cadangan devisa di luar AS.
Kemudian penerbitan dolar AS ini dikontrol oleh Federal Reserve. Tak cuma di AS ada banyak negara yang menggunakan dolar AS sebagai mata uang mereka.
[Redaktur: Alpredo Gultom]