WahanaNews.co, Jakarta - Tangisan sering kali dianggap sebagai ekspresi emosional yang kuat, namun, masih ada stigma yang melekat pada pria yang menangis.
Banyak yang beranggapan bahwa pria yang menangis menunjukkan kelemahan atau ketidakmampuan mengendalikan emosi.
Baca Juga:
Hubungan Sesama Jenis Berujung Maut: Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Bali
Namun, beberapa penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa air mata pria mungkin lebih jujur dan autentik dibandingkan air mata wanita. Benarkah demikian?
Stigma Sosial terhadap Tangisan Pria
Sejak kecil, banyak pria diajarkan untuk menahan tangis dan menampilkan ketegaran. Pendirian ini sering dikaitkan dengan konsep maskulinitas yang kuat dan tidak mudah goyah.
Baca Juga:
Tertibkan Pasar Mardika, Polisi Amankan Tujuh Jukir Tanpa Atribut dalam Patroli Kamtibmas
Masyarakat cenderung mengasosiasikan tangisan dengan kelemahan atau ketidakmampuan, sehingga banyak pria merasa malu atau enggan mengekspresikan kesedihan mereka secara terbuka.
Hal ini menyebabkan pria lebih jarang menangis di depan umum atau bahkan di hadapan orang terdekat mereka.
Namun, ketika seorang pria menangis, sering kali momen tersebut dianggap lebih mengesankan dan menggugah. Tangisan pria yang jarang terlihat membuatnya tampak lebih tulus dan mendalam.