WahanaNews.co | Seekor
Kura-kura raksasa terlihat menyerang dan makan bayi burung untuk pertama
kalinya di alam liar. Para ilmuwan mengungkapkan peristiwa itu sebagai kejadian
mengerikan.
Baca Juga:
Ini Alasan Elon Musk Ubah Logo Twitter Jadi 'X'
Diberitakan CNN, para peneliti menganggap kura-kura yang
dianggap herbivora ini "melanggar aturan" lantaan dia makan daging.
"Ini adalah perilaku yang benar-benar tak terduga dan
belum pernah terlihat sebelumnya dari kura-kura di alam liar," kata Justin
Gerlach, direktur studi di Peterhouse, Cambridge, dan peneliti berafiliasi di
Museum Zoologi Universitas Cambridge.
"Kura-kura raksasa itu mengejar anakan burung tern,
akhirnya membunuh, dan memakannya," Gerlach menambahkan.
Baca Juga:
Zudan Arif Tak Benci Pelapor Usai Diadukan Soal Analogi 'Burung'
"Kejadian itu berlangsung sangat lambat. Kura-kura
bergerak dengan normal, berjalan lambat. Seluruh interaksi ini memakan waktu
tujuh menit dan cukup mengerikan," dia menjelaskan.
Anna Zora, manajer konservasi di Pulau Frégate dan rekan
penulis penelitian, menjelaskan bahwa kejadian itu berlangsung pada Juli 2020.
"Ketika aku melihat kura-kura bergerak dengan cara yang
aneh aku duduk dan menyaksikan, dan ketika aku menyadari apa yang sedang
dilakukannya, aku mulai merekamnya," kata Zora dalam pernyataan itu.
"Kura-kura raksasa ini sengaja bergerak ke arah anak
burung, bukan berkeliaran. Perilakunya jelas bermaksud untuk melakukan sesuatu.
Hewan ini seperti pernah melakukan sebelumnya, "katanya.
Meskipun kura-kura dianggap sebagai vegetarian, mereka telah
melihat keadaan yang memungkinkan untuk memakan bangkai, tulang, dan kerang
siput untuk asupan kalsium.
"Kejadian cukup umum untuk herbivora untuk memakan
binatang mati sebagai sumber protein. Tapi ini adalah bukti bahwa mereka dengan
sengaja membunuh untuk mencari makan," katanya.
Namun, tim tidak dapat mengatakan bahwa itu adalah perilaku
umum. Mereka berencana untuk mempelajarinya lebih jauh.
Kura-kura raksasa adalah herbivora terbesar di pulau-pulau
Galapagos dan Seychelles, dan memakan hingga 11% dari vegetasi, kata para
peneliti. Gerlach menambahkan bahwa perilaku kura-kura itu tidak mungkin secara
signifikan mempengaruhi populasi burung tern.
Para ahli mengatakan bahwa perilaku berburu baru disebabkan
oleh kombinasi tidak biasa dari koloni burung tern yang bersarang di pohon dan
populasi kura-kura raksasa di Pulau Frégate Seychelles, yang merupakan rumah
bagi sekitar 3.000 kura-kura. [qnt]