WahanaNews.co, Jakarta - Koperasi Angkutan Depok (KAD) Miniarta, yang mengoperasikan trayek M 06 dari terminal Kampung Rambutan ke Bogor, menghadapi keadaan yang mengkhawatirkan, dengan minimnya perawatan dan pengawasan, berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
KAD Miniarta tampak tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, termasuk Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang didirikan dengan tujuan mewujudkan transportasi Jabodetabek yang aman nyaman dan terjangkau oleh masyarakat.
Baca Juga:
Pengguna Jasa di Pelabuhan Bungku Tolak Keras Pelayanan Jasa Angkutan Laut Dikembalikan ke Morowali Utara
"Sudah saya arahkan ke Direktur Angkutan untuk mewakili saya," ujar Suharto Plt Kepala BPTJ kepada WahanaNews.co melalului pesan seluler pada Selasa (2/4/2024). Ia tampak enggan mengomentarinya kondisi miris KAD Miniarta.
Sebelumnya, WahanaNews.co telah menyampaikan surat permohonan wawancara sejak Jumat (22/3/2024) tetapi tak kunjung menerima jawaban resmi dari pihak BPJT.
Sementara itu, Ketua KAD Miniarta, Maningar Lubis pada Selasa (19/3/2024) mengharapkan adanya perhatian dan bantuan pemerintah untuk Peremajaan moda transportasi KAD Miniarta seperti yang telah dialami Koperasi Angkutan Jakarta (KAJ) atau biasa dikenal dengan Kopaja.
Baca Juga:
Imbas Kecelakaan Bus di Ciater, Kemenhub Berencana Uji KIR Swasta hingga Tingkat Kabupaten
"Saya apresiasi rencana pemerintah untuk meremajakan angkutan yang ada di Jabodetabek khususnya, bisa mengikuti transportasi yang ada di Jakarta (Kopaja)," ujar Maningar kepada WahanaNews.co saat ditemui di kediaman di Depok.
"Kita juga sangat setuju, kita juga sangat mau membantu dalam melaksanakan apa program pemerintah ketika pemerintah mau bersama sama dan membantu kita bagaimana caranya supaya kita bisa meremajakan kendaraan. Dari KAD Miniarta kami siap pak," tegasnya lebih lanjut.
Ket foto: Ketua KAD Miniarta, Maningar Lubis saat ditemui di kediaman pada Selasa (19/3/2024). [WahanaNews.co/Andri Frestana].