WahanaNews.co | Alpukat merupakan buah populer yang banyak dikonsumsi masyarakat. Pasalnya, alpukat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan mata, rambut, dan kulit.
Mengonsumsi alpukat tanpa campuran pemanis juga baik untuk mencegah dan mengatasi berbagai penyakit.
Baca Juga:
Studi Terbaru Merekomendasikan Alpukat sebagai Bagian Diet Harian
Buah alpukat juga sangat disarankan untuk diberikan kepada bayi, anak-anak, dan ibu hamil karena baik untuk pencernaan dan kaya akan asam folat yang berpengaruh pada kecerdasan.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, alpukat (Persea americana) sebenarnya berasal dari Amerika Tengah. Konon, alpukat dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda dan sejak saat itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kuliner Indonesia.
Dari banyak jenis alpukat yang dibudidayakan, alpukat mentega yang paling banyak disukai karena tekstur dagingnya yang lembut seperti mentega. Daging buah alpukat mentega tebal dan tidak berserat.
Baca Juga:
7 Makanan yang Dapat Membantu Redakan Stres
Berikut cara menanam alpukat mentega agar berbuah lebat.
1. Syarat tumbuh
Tanaman alpukat memerlukan intensitas cahaya matahari yang cukup selama 6 sampai 10 jam per hari.
2. Persiapan bibit
Pilihlah varietas alpukat yang bersertifikat yang dikeluarkan Kementerian Pertanian. Selain itu, pilihlah bibit yang berkualitas bagus.
Ada dua kriteria bibit layak tanam antara lain, tinggi bibit minimal 1 meter dan diameter bibit 1 cm. Dengan demikian, jika mendapatkan bibit belum sesuai kriteria, maka disarankan untuk merawat bibit dalam polybag hingga kriteria tercapai.
Sebab, biasanya bibit alpukat yang masih muda jika ditanam biasanya belum tahan terhadap cuaca ekstrem dan hama penyakit yang menyerang akar. Sehingga, resiko pertumbuhan terganggu cukup besar, bibit tumbuh dengan lambat, sakit bahkan mati.
3. Teknis penanaman
Teknis penanaman bibit alpukat ke lahan terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap pengolahan lubang tanam dan tanam bibit ke dalam lubang tanam.
Buat lubang berukuran 50 x 50 x 50 cm untuk tanah yang gembur atau 75 x 75 x 75 untuk tipe tanah keras. Semakin besar lubang tanam, maka semakin baik dalam menunjang pertumbuhan tanaman.
Tanah hasil galian dipisahkan menjadi dua bagian, yakni tanah galian atas dan tanah galian bawah.
4. Memberikan pupuk dasar
Dalam lubang galian berikan pupuk kandang (kotoran sapi atau kambing) sebanyak 25 kg, aduk hingga rata. Ingat, pupuk kandang yang dipakai harus yang sudah lama.
Kering anginkan selama dua minggu agar gas beracun dalam tanah menguap dan bibit serta hama penyakit dalam lubang mati terpapar sinar matahari. Pada satu minggu sebelum tanam tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang dengan posisi seperti semula.
Artinya tanah yang bawah dimasukan dahulu dan yang atas terakhir. Setelah itu taburkan pupuk NPK mutiara sebanyak 100 gram merata di atas permukaan tanah aduk dengan cangkul hingga rata sampai pupuk terbenam.
Bila pH tanah asam, maka tambahkan kapur dolomit sebanyak 0,5 sampai 1 kg dengan cara ditabur di atas permukaan tanah.
5. Penanaman bibit
Setelah pengolahan lubang tanam selesai, segera lakukan penanaman bibit. Bibit sebaiknya ditanam sore hari ketika udara sejuk dan jika perlu pasang pagar untuk mencegah dari hewan.
Usahakan tanam bibit titik sambung (bibit okulasi atau sambung) jangan sampai tertimbun tanah. Beri jarak antara titik sambung dengan tanah.
Semakin jauh jarak titik sambung dengan permukaan tanah, maka akan semakin aman dari risiko tumbuhnya akar dari batang atas.
6. Perawatan tanaman
Untuk tanaman muda kurang dari dua tahun, kita perlu siram rutin satu hingga tiga hari sekali agar pertumbuhan tidak terganggu.
Jika kita tidak bisa menyiram tiap hari, maka tutupi permukaan tanah dengan mulsa atau jerami atau sekam padi setebal 10 cm agar kadar air tidak mudah menguap dan kelembaban tanah terjaga.
Tanaman alpukat hanya perlu dipupuk enam bulan sekali. Pemupukan dilakukan pada fase vegetatif, yakni enam bulan sampai empat tahun karena terjadi proses pertumbuhan.
Jenis pupuk dan dosis yang digunakan adalah sebagai berikut.
Pupuk kandang sebanyak 15 kg, bisa berupa kotoran sapi, kambing, atau ayam
Kapur dolomit sebanyak 0,5 sampai 1 kg
Pupuk NPK sebanyak 150 gram dan setiap enam bulan tingkatkan dosisnya menjadi 50 gram, sehingga dari 150 menjadi 200 gram, kemudian 250, 300, 350 gram, dan seterusnya sampai 4 tahun.
Adapun pemupukan pada fase generatif yaitu di atas 4 tahun di mana pohon alpukat mulai berbuah hingga 20 tahun. Pupuk dan dosis yang digunakan adalah sebagai berikut.
Pupuk kandang 30 kg
Kapur dolomit 1 kg
Pupuk urea 2,5 sampai 3,5 kg
Pupuk TSP 3,5 kg
Pupuk KCl 4 kg. Pupuk ini harus diberikan agar buah lebat dan banyak
Cara pemupukan yang benar adalah bukan ditabur, tetapi buat paritan sedalam 20 sampai 30 cm mengelilingi tanaman sejauh 75 sampai 100 cm dari batang kemudian tutupi lagi dengan tanah.
Adapun kapur dolomit boleh ditabur di atas permukaan tanah di sekitar tanaman.
Pemangkasan tanaman dilakukan saat tanaman berusia satu tahun di lahan. Pangkas ranting dan cabang yang terlalu rapat, rusak dan mati.
Jarak cabang bawah dengan tanah minimal 1 meter. Pertahankan tinggi tanaman 4 sampai 5 meter dari tanah.
Pangkas pucuk agar pohon tetap pendek dan minimalis. [eta]