WahanaNews.co | China hapus aplikasi kencan khusus bagi gay, Grindr, dari App Store dan Play Store yang marak digunakan di negeri Tirai Bambu tersebut.
Menghilangnya aplikasi ini terjadi bersamaan dengan upaya memperketat kebijakan internet oleh otoritas negara itu.
Baca Juga:
Bareskrim Polri Ungkap Sindikat Love Scam Internasional Raup Rp 50 Miliar/Bulan
Data dari firma riset seluler Qimai menunjukkan aplikasi Grindr dihapus dari toko aplikasi Apple di China pada Kamis (27/1).
Aplikasi kencan juga tak ditemukan di Android dan platform yang dioperasikan perusahaan negara itu.
Pihak Grindr dan Apple tidak merespons permintaan komentar yang diajukan AFP. Meski demikian, aplikasi kompetitor Grindr, seperti Blued, masih bisa diunduh.
Baca Juga:
Kronologi Lengkap Instruktur Fitness Sekap dan Perkosa Seorang Wanita
Sementara itu, platform Play Store milik Google tak tersedia di China.
Sebelum aplikasi ini menghilang, pengawas ruang siber China mengumumkan akan menindak rumor, pornografi, dan konten web lain.
Badan tersebut mengatakan, kampanye ini dilakukan untuk membuat atmosfer yang lebih beradab, sehat, meriah, dan menguntungkan untuk opini publik selama Tahun Baru Imlek 2022.
Di sisi lain, mantan pemilik aplikasi Grindr, Beijing Kunlun Tech, menjual aplikasinya pada 2020 karena pihak Amerika Serikat menilai aplikasi tersebut berpotensi mengalami penyalahgunaan data yang dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.
Sementara itu, meski China telah pasal kriminal tentang homoseksual pada 1997, pernikahan sesama jenis masih ilegal dan masalah LGBTQ+ masih tabu.
Tahun lalu, akun media sosial yang dimiliki kelompok hak LGBTQ kampus diblokir dari aplikasi WeChat.
Sejak pemerintahan presiden Xi Jinping, sensor di China memang semakin ketat.
Mulai dari kasus petenis Peng Zhuai hingga keluhan warga Xi'an karena penguncian (lockdown), otoritas kerap membatasi ruang online publik dari berbagai isu kontroversial. [rin]