WahanaNews.co | Warga di Jabodetabek mengeluhkan cuaca panas yang sedang terjadi pekan ini.
Hal ini bukan hanya terjadi di Jabodetabek dan sekitarnya, melainkan juga terjadi di Pulau Jawa, akibat gerak semu matahari.
Baca Juga:
BMKG Kalsel Intensifkan Edukasi Masyarakat Terkait Peningkatan Suhu Signifikan Lima Dekade Terakhir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjelaskan bahwa pada Oktober ini kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.
Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali, yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret, sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.
Baca Juga:
Buka Indonesia International Sustainability Forum 2024, Presiden Jokowi Sampaikan Strategi Penanganan Perubahan Iklim
Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut China Selatan bagian Utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan serta menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah - berawan dalam beberapa hari terakhir.
BMKG mencatat, ada peningkatan suhu panas tertinggi dalam beberapa hari terakhir.
Tercatat suhu > 36 °C terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi, dan Semarang, pada catatan meteorologis tanggal 14 Oktober 2021.