WahanaNews.co | Mengalami rasa cemas merupakan hal yang wajar. Namun, jika rasa cemas sampai tidak mampu dikelola dengan baik dan malah berujung pada ketakutan tanpa sebab, hal ini tidaklah wajar.
Jika kamu mengalami kondisi ini, bisa jadi kamu mengidap anxiety disorder atau gangguan kecemasan tanpa disadari. Karena itu, ketahuilah beberapa tandanya agar kamu dapat segera mencari pertolongan medis.
Baca Juga:
James Lodewyk, Suami yang Mutilasi Istri di Malang Terancam Hukuman Mati
Penjelasan Mengenai Anxiety Disorder
Anxiety disorder atau gangguan kecemasan gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih. Kondisi ini rentan membuat pengidapnya menjadi tidak semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk hobi yang biasa digemari.
Lebih lanjut, rasa cemas yang dirasakan dapat berlangsung intens dalam jangka panjang. Seringkali dengan ketakutan ini membuat penderitanya cepat lelah baik secara mental atau fisik.
Baca Juga:
Lakukan 5 Hal Ini Untuk Menolong Orang yang Alami Panic Attack
Kondisi ini juga membuat pengidapnya merespons hal-hal dan situasi tertentu dengan ketakutan. Di samping itu, pengidapnya juga dapat mengalami tanda-tanda kecemasan fisik, seperti jantung berdebar dan berkeringat.
Penyebab gangguan kecemasan tidak sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, yaitu:
> Trauma. Anak-anak yang mengalami kekerasan, pelecehan, atau menyaksikan peristiwa traumatis berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan. Orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis juga dapat mengembangkan gangguan kecemasan.
Stres karena suatu penyakit. Memiliki kondisi kesehatan atau penyakit serius dapat menyebabkan kekhawatiran.
> Stres yang tinggi. Peristiwa yang tidak menyenangkan seperti kematian anggota keluarga, stres kerja, dapat meningkatkan stres. Stres yang tinggi pada akhirnya dapat memicu kecemasan berlebihan.
> Kepribadian. Orang dengan tipe kepribadian tertentu lebih rentan terhadap gangguan kecemasan daripada yang lain.
> Gangguan kesehatan mental lainnya. Pengidap gangguan kesehatan mental seperti depresi, seringkali juga mengalami gangguan kecemasan.
> Faktor genetik. Memiliki kerabat yang mengidap gangguan kecemasan dapat meningkatkan risikonya.
> Efek narkoba atau alkohol. Penyalahgunaan narkoba atau alkohol atau saat sakaw akibat putus obat dapat menyebabkan atau memperburuk kecemasan.
Terbagi Menjadi Beberapa Jenis
Timbulnya kecemasan berlebih pada dasarnya berkaitan erat dengan beberapa gangguan kecemasan yang berbeda, meliputi:
1. Gangguan Kecemasan umum
Gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder merupakan bentuk anxiety disorder yang paling lazim diidap. Kondisi ini membuat pengidapnya terus-menerus merasa khawatir dan tidak dapat mengendalikan rasa khawatirnya
2. Gangguan panik
Dapat diartikan ketika seseorang mengalami serangan panik berulang pada waktu yang tidak terduga. Anxiety dan serangan panik akibat gangguan ini juga dapat terjadi secara tiba-tiba atau berulang.
3. Fobia
Fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap objek, situasi, atau aktivitas tertentu. Pengidap fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang hebat ketika melihat sesuatu atau berada di tempat yang menjadi pemicu fobia.
4. Gangguan kecemasan sosial
Merupakan kondisi ketakutan ekstrem akan dihakimi oleh orang lain dalam situasi sosial. Biasanya, pengidap gangguan ini selalu merasa diawasi dan dinilai oleh orang lain.
5. Gangguan obsesif kompulsif
Kondisi ketika seseorang memiliki pemikiran irasional berulang yang mengarahkan dirinya untuk melakukan perilaku tertentu yang berulang.
6. Gangguan kecemasan perpisahan
Merupakan kondisi ketika seseorang takut berada jauh dari rumah atau orang yang dicintai.
7. Gangguan kecemasan terhadap penyakit
Kondisi ini adalah kecemasan tentang kesehatan terkait ketakutan terkena penyakit tertentu. Dalam istilah medis, gangguan kecemasan ini juga dikenal sebagai hipokondria.
Selain itu, sejumlah kondisi kesehatan mental dan medis mungkin menampilkan kecemasan sebagai gejalanya. Ini termasuk:
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Ini adalah kecemasan setelah peristiwa traumatis.
- Gangguan depresi mayor. Ada hubungan yang kuat antara depresi dan kecemasan.
- Penyakit kronis. Memiliki kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan diabetes berpotensi sebabkan gejala gangguan kecemasan.
- Gangguan penyalahgunaan zat. Banyak orang dengan kecemasan mungkin mencoba mengobati sendiri untuk membantu mengelola gejala mereka.
- Sakit kronis. Kecemasan sering ditemukan pada mereka yang mengalami gangguan nyeri kronis.
Kecemasan terbagi menjadi beberapa jenis dan dapat menjadi bagian dari kondisi mental tertentu. Karena itu, diagnosis dan pengobatan yang tepat tentunya diperlukan guna mendukung proses pemulihan.
Kenali Beberapa Tandanya
Gejala atau tanda dari gangguan kecemasan dapat bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, gejalanya akan tergantung pada jenis dan keparahannya. Berikut adalah tanda umum yang dapat muncul dari beberapa jenis anxiety disorder:
1. Gejala Gangguan Kecemasan Umum
Pada pengidap gangguan kecemasan umum (GAD) gejala biasanya melibatkan perasaan cemas atau takut berkepanjangan. Kondisi ini tentunya dapat menghambat aktivitas sehari-hari karena menyebabkan kesulitan tidur. Gejalanya secara umum dapat meliputi:
- Merasa cemas, lelah, atau gelisah.
- Menjadi mudah lelah tetapi sulit untuk tidur.
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi.
- Menjadi mudah tersinggung.
- Kerap mengalami sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
- Kesulitan mengendalikan perasaan khawatir.
- Memiliki masalah tidur, seperti sulit tidur atau tetap tertidur.
2. Gejala pada Gangguan Kecemasan Sosial
Bagi orang dengan gangguan kecemasan sosial, ketakutan akan situasi sosial mungkin terasa begitu kuat. Pengidap gangguan kecemasan sosial mungkin merasakan gejalanya saat berinteraksi secara sosial, seperti:
- Kulit memerah, berkeringat, atau gemetar.
- Berdebar atau jantung berdebar kencang.
- Sakit perut saat berbicara dengan orang lain, terutama yang tidak dikenal.
- Postur tubuh yang kaku atau berbicara dengan suara yang terlalu pelan.
- Kesulitan melakukan kontak mata atau berada di sekitar orang yang tidak mereka kenal.
- Perasaan sadar diri atau ketakutan bahwa orang akan menilai mereka secara negatif.
3. Gejala Gangguan Panik
Pengidap anxiety disorder jenis gangguan panik dapat mengalami serangan panik. Serangan panik adalah periode ketakutan, ketidaknyamanan, atau rasa kehilangan kendali yang tiba-tiba. Bahkan ketika tidak ada bahaya atau pemicu yang jelas. Selama serangan panik, seseorang mungkin mengalami:
- Berdebar atau jantung berdebar kencang.
- Berkeringat.
- Gemetar atau kesemutan.
- Sakit dada.
- Perasaan akan malapetaka yang akan datang.
- Perasaan berada di luar kendali.
4. Gejala pada Gangguan Fobia
Gangguan fobia menjadi salah satu tanda anxiety disorder yang cukup serius. Ketika pengidap fobia melihat atau merasakan pemicunya, berikut adalah gejala umumnya:
Memiliki kekhawatiran dan kecemasan yang tidak rasional atau berlebihan saat menghadapi objek atau situasi yang ditakuti.
Menghindari objek atau situasi yang ditakuti.
Itulah beberapa tanda anxiety disorder yang perlu diketahui. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar anxiety disorder atau curiga mengalaminya, segeralah hubungi psikolog. [rna]