WahanaNews.co, Jakarta - Kucing, yang dikenal dengan nama ilmiah Felis catus, adalah hewan berbulu yang menggemaskan dan dapat ditemui secara umum di berbagai tempat.
Jepang dikenal karena Pulau Tashirojima dan Pulau Aoshima, di mana jumlah populasi kucingnya melebihi jumlah manusia.
Baca Juga:
Alergi Bulu Hewan Peliharaan: Kucing Lebih Dominan, Kenapa?
Meskipun begitu, para pecinta kucing tidak perlu bepergian jauh ke Jepang untuk mengunjungi pulau kucing.
Di Indonesia, terdapat dua pulau yang merupakan habitat bagi ratusan ekor kucing.
Kedua pulau tersebut menjadi tempat yang menyenangkan bagi populasi kucing, serta menjadi destinasi yang istimewa bagi para wisatawan pecinta hewan berbulu tersebut.
Baca Juga:
Tanda-Tanda Kucing Sedang Tak Bahagia
1. Pulau Kucing
Di Maluku Utara, Indonesia, terdapat sebuah pulau unik yang dikenal sebagai Pulau Kucing. Pulau ini terletak di Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula, dan sebagian besar wilayahnya merupakan hutan hujan yang menjaga keutuhan ekosistemnya.
Akses ke Pulau Kucing dapat ditempuh dengan menumpang perahu mesin dari Dermaga Desa Fukweu, dengan perjalanan sekitar 15 menit.
Berbeda dengan Pulau Tashirojima di Jepang, di mana penduduk sengaja membawa dan mengembangbiakkan kucing untuk mengatasi hama di pertanian, Pulau Kucing memiliki sejarah unik.
Pulau ini dulunya merupakan tempat pembuangan kucing liar, namun warga setempat tetap menyayangi dan memberi makan kucing-kucing tersebut.
Dengan melihat fenomena ini, pemerintah desa dan warga sekitar memutuskan untuk mengelola Pulau Kucing secara swadaya dan menjadikannya destinasi wisata pada tahun 2017.
Pulau Kucing kini menjadi salah satu tujuan wisata di Maluku Utara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Fukweu.
Selain bertemu dengan para kucing, pengunjung dapat menikmati keindahan pantai Pulau Kucing.
Di sana, mereka dapat bermain air di tepi pantai, bersantai di gazebo di tepi laut, mencoba wahana sepeda air, atau mengambil foto di spot yang tersedia di puncak pulau.
Sayangnya, kondisi kucing liar di Pulau Kucing kurang terawat. Beberapa di antaranya tampak kurus, ada yang memiliki luka, bahkan ada yang pincang. Populasi kucing di pulau tersebut juga mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
2. Pulau Dea-dea
Pulau di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, telah menjadi destinasi wisata menarik, terutama bagi para pecinta kucing.
Pulau Dea-dea, yang telah menjadi habitat bagi ratusan spesies kucing selama beberapa dekade, awalnya ditinggali oleh beberapa ekor kucing yang dibuang oleh warga dari pulau lain.
Seiring waktu, populasi kucing di pulau ini tumbuh menjadi ratusan ekor.
Pulau Dea-dea tidak dihuni oleh manusia, menciptakan suasana alam yang terjaga dan udara sejuk yang membuat kucing-kucing betah hidup dan berkembang biak secara alami.
Pengunjung yang ingin mencapai Pulau Dea-dea dapat menggunakan perahu penyeberangan antarpulau, yang dikenal sebagai taksi air, dari Dermaga Penyebrangan Belang-belang di Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.
Perjalanan laut ini memakan waktu sekitar 15 menit. Begitu sampai di Pulau Dea-dea, pengunjung akan disambut oleh beberapa kucing yang berkeliaran di pantai yang bersih.
Namun, perlu diingat bahwa perlu ekstra hati-hati ketika ingin berinteraksi dengan kucing-kucing ini karena mereka masih memiliki insting liar dan jarang berinteraksi dengan manusia.
Mereka mungkin bersikap defensif dan akan mencakar jika merasa terganggu.
Oleh karena itu, sebaiknya wisatawan menikmati keindahan kucing dari jarak yang aman.
Meskipun menjadi tujuan wisata populer, fasilitas di Pulau Dea-dea masih terbatas. Tidak ada bangunan atau tempat berteduh bagi manusia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]