Berbeda dengan Pulau Tashirojima di Jepang, di mana penduduk sengaja membawa dan mengembangbiakkan kucing untuk mengatasi hama di pertanian, Pulau Kucing memiliki sejarah unik.
Pulau ini dulunya merupakan tempat pembuangan kucing liar, namun warga setempat tetap menyayangi dan memberi makan kucing-kucing tersebut.
Baca Juga:
Maxim Jakarta Rayakan World Animal Day Dengan Bagi-Bagi Makanan Kucing Dan Bersih-Bersih Kandang
Dengan melihat fenomena ini, pemerintah desa dan warga sekitar memutuskan untuk mengelola Pulau Kucing secara swadaya dan menjadikannya destinasi wisata pada tahun 2017.
Pulau Kucing kini menjadi salah satu tujuan wisata di Maluku Utara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Fukweu.
Selain bertemu dengan para kucing, pengunjung dapat menikmati keindahan pantai Pulau Kucing.
Baca Juga:
Alergi Bulu Hewan Peliharaan: Kucing Lebih Dominan, Kenapa?
Di sana, mereka dapat bermain air di tepi pantai, bersantai di gazebo di tepi laut, mencoba wahana sepeda air, atau mengambil foto di spot yang tersedia di puncak pulau.
Sayangnya, kondisi kucing liar di Pulau Kucing kurang terawat. Beberapa di antaranya tampak kurus, ada yang memiliki luka, bahkan ada yang pincang. Populasi kucing di pulau tersebut juga mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
2. Pulau Dea-dea