Masjid ini sebelumnya merupakan rumah milik seorang Tionghoa mualaf bernama Tjia Khang Hoo alias Abdul Soleh yang kemudian diubah menjadi masjid pada akhir 2022. Namun, jauh sebelum pembangunannya, rumah Tjia Khang Hoo yang memiliki lahan luas itu telah menjadi tempat pengajian bagi warga Muslim sekitar.
Sepeninggalnya, anak Tjia Khang Hoo kemudian mewakafkan lahan rumahnya menjadi masjid yang kini menjadi tempat ibadah penting bagi lingkungan sekitarnya.
Baca Juga:
Gali Potensi Budaya, Bali Luncurkan Sensus Khusus Tahun 2026
Selain didominasi ornamen khas Tionghoa, Wildan mengatakan masjid ini juga memasukkan unsur budaya Betawi yang terlihat dari lisplang bercorak gigi balang di bagian atap.
Masjid ini juga berfungsi sebagai tempat belajar-mengajar ilmu keagamaan dan perayaan hari besar lainnya.
Sementara saat Imlek, sepanjang jalan di depan masjid biasanya dihiasi lampion dan ornamen lainnya. Masjid ini juga sempat dikunjungi rombongan biksu asal Thailand pada 2023 lalu.
Baca Juga:
Hadiri ’Brainstorming’ Bertajuk “Menjaga dan Menghidupi Warisan Batak”, Ini Kata Wakil Bupati Taput
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.