WahanaNews.co
| Para buruh, yang tergabung dalam Federasi
Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI), memulai aksi boikot setop beli barang-barang di Indomaret
mulai hari ini, Kamis (27/5/2021).
Hal
itu memberi sentimen negatif terhadap saham emiten pengelola PT Indomarco
Prismatama (Indomaret), yaitu DNET.
Baca Juga:
Pelindo-Indomaret Berkolaborasi Sediakan 400 Tiket Gratis Bagi Pemudik
Saham
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) terpantau ambruk dari posisi
sebelumnya.
Mengutip
RTI, Kamis (27/5/2021), pukul 11:27 WIB, saham DNET turun 40 poin atau 1,23%
dari posisi sebelumnya, menjadi Rp 3.210 per saham.
Pada
penutupan sebelumnya, saham DNET ditutup pada level Rp 3.250 per saham, dan
begitu dibuka pagi tadi langsung nyungsep ke level Rp 3.240 per saham.
Baca Juga:
Kelangkaan Beras di Ritel Jaksel: Konsumen Mengeluh Kehabisan Stok
Dengan
demikian, saham DNET sudah 2 hari terkoreksi di zona merah selama pekan ini.
Sebelumnya,
Selasa (25/5/2021) lalu, saham DNET ambruk lebih dalam hingga 50 poin atau
1,52% ke level Rp 3.250, dari level Rp 3.300.
Alhasil,
dalam sepekan, saham ini anjlok 2,73%, namun pergerakannya selama sebulan
terakhir masih positif, yakni sebesar 0,63%.
Untuk
diketahui, selain memboikot Indomaret, para buruh juga akan menggelar
aksi demo.
Berdasarkan
informasi yang diterima wartawan, saat ini sebanyak 50 buruh yang berasal dari
FSPMI mulai menggeruduk kantor Indomaret di Jakarta Utara.
Bersamaan
dengan aksi di depan kantor Indomaret, nantinya FSPMI juga akan menaruh
spanduk bertajuk "Tidak Belanja di Indomaret Karena Kriminalisasi Buruh".
Spanduk
ini akan mulai dipasang hari ini, bila tidak ada itikad baik dari perusahaan. [dhn]