WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meneruskan pembangunan terowongan atau sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) mulai tahun 2021.
DKI Jakarta merupakan provinsi yang sering jadi langganan banjir di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah luapan sungai Ciliwung, sehingga dinilai perlu membuat sodetan Ciliwung.
Baca Juga:
Putaran Kedua Pilkada Jakarta: Pemuda Pancasila Optimis Menangkan Rido
Tujuan Sodetan Ciliwung
Dikutip dari laman KemenPUPR, pu.go.id, sodetan ini adalah bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir atau flood control dari hulu hingga hilir Jakarta.
Proyek sodetan ini telah rampung sepanjang 550 meter pada tahun 2015. Setelahnya, pada tahun 2015 hingga 2017, pembangunan dilanjutkan dengan pemasangan permanen outlet dan dinding penahan tanah kali Cipinang.
Baca Juga:
Versi Quick Count: Berikut Daerah Berhasil Dikuasai PDIP di Pilkada 2024
Kemudian pada tahun 2021, pembangunan ini kembali dilanjutkan dan telah tuntas sepanjang 549 meter, dan diharapkan panjang keseluruhan nantinya 1,26 kilometer.
Bendungan dan tanggul penunjang
Selain itu, pada hulu dari terowongan ini, ada bendungan kering atau dry dam yang ditempatkan di Ciawi, Kabupaten Bogor dengan kapasitas tamping 6,05 juta meter kubik. Sedangkan pada hilirnya, terdapat bendungan Sukamahi berkapasitas 1,68 juta meter kubik.