Agenda kunjungan kerja Presiden Jokowi 29 Juli 2019 ke
daerah Kaldera Toba membawa asa baru percepatan pembangunan Kawasan Danau Toba
dengan komitmen alokasi anggaran 2,4 Triliyun rupiah pada APBN 2020 mengungkit
pertumbuhan kemajuan bagi sembilan (9) kabupaten/kota berakses ke Danau Toba ke
depan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Kepedulian Menparekraf dan Ketum PDIP terhadap Ancaman Pencabutan Status Kaldera Danau Toba oleh UNESCO
Presiden Jokowi telah melihat, mendengarkan, merasakan
langsung kerinduan masyarakat Kaldera Toba tentang keberpihakan pemerintah
memajukan destinasi wisata domestik maupun internasional ke Danau Toba danau
vulkanik terbesar di dunia yang "terlantar" dan ajang
"eksploitasi" selama ini.
Danau Toba hanya "gadis cantik" tanpa sentuhan
perias (make up) menjadikan Danau Toba anugerah besar Tuhan Yang Maha Esa bagi
provinsi Sumatera Utara khususnya, bangsa Indonesia umumnya "menangis dan
bersedih" meratapi nasibnya karena "ditelantarkan" pemangku
kekuasaan tidak mampu dan alpa menjadikan Danau Toba sumber kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat dari sektor pariwisata selama ini.
Baca Juga:
Geopark Kaldera Toba Itu Bukan Tugas Dari BPODT , Namun Dukungan Dari BPODT Telah Banyak ke Pihak BPTCUGGp
Pergantian gubernur, bupati/walikota di kawasan Kaldera Toba
beberapa kali nampaknya belum bisa melahirkan terobosan cerdas, jenial, brilian
mengembangkan kawasan Kaldera Toba "tanah harapan" bagi generasi ke
generasi masyarakat Kaldera Toba.