WahanaNews.co | Semua hal dapat lebih praktis dan mudah berkat kemajuan digital, termasuk komunikasi yang bisa dilakukan lewat media sosial atau aplikasi pesan singkat.
Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, Interaksi sosial secara langsung tetap diperlukan demi kesehatan mental di tengah kemudahan berinteraksi lewat internet.
Baca Juga:
Akademisi Sebut Pemerintahan Prabowo Dinilai Mampu Atasi Kejahatan Berbasis Teknologi
"Kemudahan untuk berinteraksi melalui internet sering kali membuat interaksi sosial secara langsung dilupakan, padahal keduanya memiliki dampak yang berbeda," kata salah satu pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJ) dilansir dari ANTARA, Jumat (14/10/2022).
Dokter yang akrab disapa dr. Vivi ini menjelaskan media sosial mengubah cara seseorang memandang diri, bentuk tubuh, pencapaian, dan lain sebagainya.
Padahal apa yang ditampilkan di media sosial belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi di dunia nyata.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Hal ini meningkatkan kecenderungan seseorang membandingkan diri dengan apa yang dilihat sempurna di media sosial.
"Cyberbullying dan cybercrime juga rentan terjadi di masa ini. Berbagai hal yang telah disebutkan tadi dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang," kata Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dia mengimbau agar masyarakat tidak melupakan komunikasi dan interaksi sosial secara langsung serta membatasi diri dalam mengakses internet serta media sosial.