WahanaNews.co | Perhelatan Festival Film Cannes ke-75 akan kembali digelar di French Riviera, Prancis, mulai Selasa (17/5) mendatang waktu setempat, usai acara pada 2020 dibatalkan karena faktor pandemi COVID-19 dan pada 2021 digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Festival diharapkan dapat kembali normal pada tahun ini walau kekhawatiran COVID-19 belum hilang.
Para tamu undangan tidak akan melalui tes COVID-19 namun sangat dianjurkan untuk menggunakan masker.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
“Mudah-mudahan Cannes akan kembali normal sekarang. Ini adalah tempat yang fantastis jika Anda seorang pembuat film. Anda merasa seperti mendapat perhatian dari dunia perfilman,” kata Ruben Östlund, yang kembali tahun ini di festival dengan film baru “Triangle of Sadness", dikutip dari Associated Press pada Minggu.
Sementara, Co-President Sony Pictures Classic Tom Bernard berpendapat bahwa Festival Cannes tahun ini akan tampak berbeda dan berubah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut didasarkan pada pengamatan Benard untuk acara Film Market yang telah berlangsung di mana pertemuan antara pihak distributor dan produser masih dilakukan secara virtual. Sebelum pandemi, biasanya pertemuan dilakukan secara fisik di beberapa hotel di sekitar jalan Boulevard de la Croisette, Cannes, Prancis.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
“Ini akan berbeda dari sebelumnya. Apakah mereka akan mengadakan pesta? Apakah mereka akan memiliki kekhawatiran COVID? Atau apakah semua orang akan pergi ke sana dan hanya mencoba mengabaikan hal-hal itu?” kata Bernard yang kerap menghadiri acara Cannes.
Sejak perhelatan pertamanya dibuka pada tahun 1946 setelah Perang Dunia II, Festival Cannes telah bertahan sebagai acara bergengsi untuk sinema dunia. Festival tahun ini dibuka pada Selasa (17/5) dengan pemutaran perdana film zombie karya sutradara Michel Hazanavicius berjudul “Final Cut”.
Festival Cannes tahun ini tidak hanya terkait dengan momen surutnya pandemi, melainkan juga momen perang di Ukraina sebagai peristiwa terbesar yang pernah disaksikan Eropa sejak Perang Dunia II.