WahanaNews.co | Menanam cabai memiliki banyak manfaat, baik bagi petani maupun penanam di pekarangan rumah. Namun, menanam tanaman cabai berarti juga harus memperhatikan hama yang bisa menyerang.
Salah satu hama tanaman cabai adalah kutu daun persik (Myzus persicae). Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, tanaman yang terserang kutu daun persik menjadi keriput, pertumbuhan tanaman kerdil, warna daun kekuningan, terpuntir layu dan akhirnya mati.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Impor Cabai-Bawang Putih dari Singapura
Kutu daun ini merupakan vektor lebih dari 150 strain virus, terutama penyakit virus CMV dan PVY. Ledakan hama biasanya terjadi pada musim kemarau.
Hama ini hidupnya berkelompok dan berada di bawah permukaan daun. Kutu daun persik menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan daun muda dan bagian pucuk tanaman.
Cairan yang dikeluarkan kutu daun mengandung madu yang dapat mendorong tumbuhnya cendawan jelaga pada daun sehingga menghambat proses fotosintesis.
Baca Juga:
Tak Puas Hasil Food Estate Humbahas, Luhut Langsung Ajak China Masuk
Ada beberapa cara mengendalikan infestasi kutu daun persik pada tanaman cabai, antara lain sebagai berikut.
1. Kultur teknis
Melakukan eradikasi gulma dan bagian-bagian tanaman yang terserang, kemudian dibakar. Tumpang sari cabai merah dengan bawang daun, dapat menekan serangan hama kutu daun persik karena bawang daun bersifat sebagai pengusir hama ini.
Penggunaan tanaman perangkap, seperti tanaman caisim yang ditanami di sekeliling tanaman cabai merah, karena caisim lebih disukai oleh kutu daun persik daripada tanaman cabai.
Jika populasi hama cukup tinggi, dilakukan penyemprotan peptisida pada tanaman perangkap saja.
2. Fisik mekanis
Penggunaan kain kasa pada bedengan persemaian maupun di sekitar pertanaman. Selain itu, Anda dapat menggunakan perangkap air berwarna kuning.
Perangkap yang dibutuhkan sebanyak 40 buah per hektare atau 2 buah per 500 meter persegi, dipasang pada saat tanaman cabai berumur dua minggu.
3. Hayati
Musuh alami yang potensial menyerang kutu daun persik di lapangan antara lain parasitoid Aphidius sp, predator kumbang Coccinella transversalis, Menocvhillus sexmaculata, larva Microphis lineata, Veranius sp dan patogen Entomopthora sp.
4. Kimiawi
Apabila jumlah kutu daun lebih dari 7 ekor per 10 daun contoh atau kerusakan tanaman lebih dari 15 persen per tanaman contoh dapat digunakan peptisida yang efektif, terdaftar dan sesuai anjuran. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari. [qnt]