WahanaNews.co |
Emiten pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk, akan memacu penjualan seiring
dengan meningkatnya harga batu bara global dan permintaan di beberapa negara.
Sekretaris Perusahaan Bukit
Asam, Apollonius Andwie C, mengatakan bahwa akan memanfaatkan momentum tren
kenaikan harga batu bara dan peningkatan permintaan untuk menggenjot
pertumbuhan kinerja.
Baca Juga:
Mulai 1 April 2022, Harga Batu Bara Industri Domestik US$ 90 per Ton
Dia menjelaskan bahwa
perseroan akan meningkatkan penetrasi masif pada pasar baru yang potensial,
baik domestik maupun ekspor, sembari mempertahankan pasar eksisting.
"Seiring dengan pemulihan
ekonomi, tentunya pasar China juga terdapat kenaikan permintaan yang bisa
dimanfaatkan oleh perseroan," ujar Pollo kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).
Selain itu, Pollo menjelaskan
bahwa kenaikan harga batu bara akan menjadi peluang bagi perseroan meningkatkan
produksi di tahun ini.
Baca Juga:
Harga Batu Bara Diprediksi Terus Melesat Akibat Invasi Rusia
Adapun, target produksi
emiten berkode saham PTBA ini pada 2021 adalah sebesar 30 juta ton.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan
Selasa (15/6/2021), harga batu bara Newcastle
di bursa ICE untuk kontrak teraktif parkir di level US$ 119,75 per ton, turun
1,03 persen.
Harga sempat menyentuh level
US$ 124 pada pekan lalu, yang merupakan harga tertinggi sejak 2011.