WahanaNews.co | Halloween adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh orang-orang di berbagai dunia pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.
Pada perayaan ini orang-orang akan memakai kostum hantu dan melakukan tradisi "trick-or-treat".
Baca Juga:
Seorang Polisi yang Tengah Diselidiki Tragedi Itaewon, Ditemukan Tewas di Rumahnya
Selain itu, perayaan Halloween juga identik dengan lentera dari buah labu yang dilubangi membentuk wajah Jack O'Lantern.
Lantas, mengapa orang merayakan Halloween dan bagaimana sejarahnya?
Baca Juga:
Faktor yang Sebabkan 156 Orang Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon
Berasal dari Festival Celtic Samhain
Asal-usul Halloween berasal dari Festival Celtic Samhain, sebuah perayaan pada zaman kuno di Inggris dan Irlandia.
Festival ini digunakan oleh bangsa Celtic, yang hidup sekitar 2.000 tahun lalu, untuk merayakan tahun baru mereka yang jatuh pada 1 November.
Hari itu juga menandai akhir musim panas dan musim panen, di mana musim dingin yang gelap dan dingin akan dimulai.
Bangsa Celtic meyakini bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur.
Oleh karenanya, selama festival tersebut jiwa orang-orang yang meninggal tahun itu akan melakukan perjalanan ke dunia lain.
Sedangkan jiwa-jiwa orang yang telah meninggal akan kembali mengunjungi rumah mereka.
Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, kehadiran roh dari dunia lain konon dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan.
Untuk memeringati peristiwa itu, pendeta Celtic akan membuat api unggun yang besar, di mana orang-orang akan berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai persembahan kepada dewa mereka.
Selama perayaan berlangsung, mereka mengenakan kostum yang biasanya berupa kepala dan kulit binatang, untuk mengusir para hantu.
Setelah perayaan berakhir, bangsa Celtic akan menyalakan kembali perapian untuk melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.
Asal-usul Tradisi Bobbing Apel
Ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan sebagian besar wilayah Celtic, Festival Celtic Samhain dirayakan bersamaan dengan dua festival Romawi.
Yang pertama adalah Feralia, ketika bangsa Romawi memeringati meninggalnya orang mati pada hari terakhir pada bulan Oktober.
Kemudian hari Pomona, yang digunakan untuk memeringati dewi buah dan pohon Romawi.
Simbol Pomona adalah apel, yang mengungkap asal-usul tradisi bobbing apel pada perayaan Halloween di masa sekarang.
Asal-usul Kata Halloween
Pada abad ke-7 Masehi, Gereja Katolik Roma mengubah All Saints 'Day atau All Hallows, hari perayaan orang-orang kudus gereja, menjadi tanggal 1 November.
Ini berarti malam All Hallows jatuh pada tanggal 31 Oktober.
Dua abad kemudian, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic, yang masih memertahankan Festival Samhain.
Perayaan malam All Hallows pun mirip dengan Festival Samhain, yakni dengan api unggun besar, parade, dan memakai kostum sebagai malaikat atau iblis.
Perayaan yang sebelumnya disebut sebagai All Hallows Eve, kemudian dikenal sebagai Halloween.
Halloween dikenal di Amerika Perayaan Halloween mulai dikenal di Amerika saat bangsa Eropa melakukan interaksi dengan Suku Indian.
Pada awalnya, perayaan ini hanya dikenal di New England, Maryland, dan koloni-koloni Inggris di bagian selatan Amerika.
Pada paruh kedua abad ke-19, Amerika dibanjiri oleh para imigran dari Irlandia.
Peristiwa inilah yang membuat perayaan Halloween menyebar luas di Amerika.
Dalam perkembangannya, perayaan Halloween tidak hanya identik dengan pemakaian kostum-kostum yang menyeramkan, tetapi juga terdapat tradisi "trick-or-treat" dan festival yang meriah. [dhn]