WahanaNews.co | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Keselamatan Korea Selatan (Korsel) Lee Sang-min Selasa meminta maaf atas tragedi kerumunan massa Halloween yang menewaskan sedikitnya 156 orang.
Permintaan maaf itu muncul di tengah sorotan media atas kegagalan polisi dan lembaga pemerintah lainnya menerapkan pengendalian massa di Itaewon, lokasi tragedi, meskipun ada antisipasi bahwa kerumunan besar orang akan berduyun-duyun ke daerah itu pada Sabtu (29/10) lalu.
Baca Juga:
Rakor Besar di Sentul, Presiden Prabowo dan 7 Menteri Koordinator Siap Beri Panduan ke Daerah
"Saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat bahwa kecelakaan baru-baru ini terjadi meski negara memikul tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan rakyat," kata Lee dalam sesi parlemen, seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, Selasa (1/11/2022).
Tragedi itu, bencana paling mematikan di Korea Selatan dalam delapan tahun, terjadi pada Sabtu malam ketika kerumunan besar pengunjung pesta Halloween memadati gang sempit selebar 3,2 meter di distrik hiburan Itaewon di Seoul, ibu kota Korsel.
Lee, yang menundukkan kepalanya di depan anggota parlemen dan kamera wartawan, berjanji bahwa pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk mencegah insiden serupa terjadi.
Baca Juga:
30 Anggota DPRD Kabupaten Kolaka Periode 2024-2029 Dilantik di Rapat Utama
Lee sebelumnya mendapat kecaman karena pernyataannya bahwa kerumunan yang mematikan tidak akan dapat dihindari, bahkan jika petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke daerah itu sebelumnya.
Selama briefing media pada hari Minggu (30/10) lalu, Lee juga mengatakan volume kerumunan di tempat kejadian itu "seperti biasanya."
Dalam sesi parlemen pada Selasa (1/11), Lee juga menyuarakan "penyesalan mendalam" atas pernyataan tersebut. Dia mengatakan dirinya "tidak hati-hati mempertimbangkan pikiran keluarga yang berduka, yang kehilangan anggota keluarga mereka yang berharga."