WahanaNews.co | Cara orang tua dalam mendidik anak sangatlah berpengaruh terhadap pribadi mereka. Salah satunya anak bisa menjadi pribadi yang narsis akibat pola pengasuhan tertentu.
Anak yang narsis merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sehingga selalu ingin dikagumi dan mendapatkan perhatian lebih. Penelitian menunjukkan bahwa kepribadian narsistik itu diciptakan dan bukan bawaan lahir.
Baca Juga:
YLKI Dukung Cukai Tinggi Minuman Berpemanis untuk Kurangi Konsumsi Anak
Berikut adalah tiga kesalahan berbahaya yang bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang narsis, seperti dikutip dari CNBC Make It:
1. Tidak mengakui perilaku negatif Anda sendiri
Anak-anak belajar dengan cara mengamati dan mengikuti. Itu artinya mungkin mereka mengikuti tindakan negatif Anda.
Baca Juga:
Ingin Menjadi Kebanggaan Orang Tua: Kisah Mustofa yang Sembuh dari Katarak
Katakanlah seorang pelayan membawakan pesanan makanan yang salah. Alih-alih menangani situasi dengan tenang, Anda malah mempermalukan dan meneriaki pelayan tersebut. Anak Anda tentu memperhatikan dan berpikir cara Anda bereaksi terhadap situasi.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengajarkan dan menunjukkan kepada anak-anak Anda seperti apa kecerdasan emosional (atau EQ), terutama komponen empati.
Cara terbaik untuk melatih empati adalah membantu anak mengenali perasaannya sendiri. Berlatih kecerdasan emosional akan membantu anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dan memperhatikan perasaan orang lain di masa depan.
2. Tidak mencerminkan atau memvalidasi perasaan anak
Secara alami, setiap individu membutuhkan validasi dari orang tua untuk membentuk identitas dan kepribadian. Jika Anda mempermalukan, mengalihkan perhatian, atau mengabaikan emosi anak Anda, pada dasarnya Anda sedang mengajari mereka bahwa apa yang mereka rasakan salah.
Akibatnya, mereka akan kesulitan mengatur perilaku mereka. Kondisi ini berbahaya karena bisa menyebabkan sejumlah masalah seiring bertambahnya usia mulai, dari perilaku mati rasa, hingga perilaku protektif yang merupakan sifat narsistik yang umum.
Studi juga menemukan bahwa rasa malu, rasa tidak aman, dan ketakutan adalah akar dari diri narsis. Jika seorang anak tidak menerima validasi dan dukungan yang memadai dari orang tuanya, ia cenderung akan menekan emosi negatif yang datang dari pengabaian orang tuanya.
3. Mengabaikan perilaku narsistik anak Anda
Jika anak Anda marah di depan umum karena tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, jangan biarkan itu terjadi. Dalam situasi seperti ini, Anda tidak perlu mempermalukan anak Anda, tetapi penting untuk mengeluarkan mereka dari situasi tersebut.
Mulailah dengan mengajukan tiga pertanyaan:
"Apa yang terjadi?"
"Bagaimana perasaanmu?"
"Menurut kamu bagaimana reaksi kamu tadi memengaruhi orang lain (atau orang-orang di sekitar Anda)?"
Pertanyaan seperti di atas dapat membantu mereka melatih empati, kesadaran sosial, dan keterampilan regulasi emosional. [rin]