WAHANANEWS.CO, Jakarta – Pucuk pimpinan tertinggi (Bishop) Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Pdt Abdul Hutauruk menghadiri perayaan ucapan syukur hari ulang tahun (HUT) ke-9 GKPI Jemaat Khusus (JK) Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (16/2/2025).
Tepat pada tanggal 14 Februari 2025, GKPI JK Cipayung berusia 9 tahun. Jumlah jemaat saat ini 63 kepala keluarga atau sebanyak 175 jiwa terdiri dari orang tua, ramaja dan anak sekolah minggu.
Baca Juga:
Setelah Ramalan Penembakan Trump Terbukti, Brandon Biggs Ramalkan Gempa Dahsyat yang Akan Guncang AS
Sampai saat ini GKPI JK Cipayung masih melakukan peribadatan setiap Minggu-nya dengan menumpang tiga ruang kelas di SMK Budi Murni 4 Jakarta (Yayasan Budi Murni) milik keluarga Tarnama Sinambela.
Dalam perjalanannya gereja yang dipimpin Pdt Riana Hutabarat, atas berkat Tuhan dan upaya para jemaat dan kebaikan para donateur, telah memiliki sebidang tanah dengan sertifikat hak milik (SHM) atas nama GKPI JK Cipayung seluas 946 m2.
Terletak di jalan Swadaya kelurahan Pondok Ranggon, kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dibeli pada tahun 2023 lalu dan jaraknya tidak jauh dari tempat peribadatan saat ini, juga berlokasi di kecamatan Cipayung, dengan harga sekitar Rp3,5 miliar.
Baca Juga:
Polda Metro Periksa Pihak MUI, Tindak Lanjut Kasus Pendeta Gilbert
Atas suka cita di usia yang ke-9, pimpinan harian jemaat dan panitia Pembangunan GKPI JK Cipayung yang kukuhkan pada akhir desember 2024, mengundang Bishop GKPI, Pdt Abdul Hutauruk dari kantor pusat di Pematang Siantar untuk hadir merayakan acara syukuran tersebut. Sekaligus turut bersama-sama mendoakan agar rencana pembangunan rumah ibadah di tanah pertapakan di Pondok Ranggon, dapat berjalan sesuai rencana.
Khotbah Bishop pada paribadatan GKPI JK Cipayung di ruang kelas SMK Budi Murni 4, Pdt Abdul Hutauruk mengingatkan bahwa pada tahun ini, GKPI memiliki program merencanakan pertumbuhan. Bishop mengaskan GKPI harus menghantarkan firman Tuhan sampai ke rumah jemaat, dan jemaat harus memperoleh pengharapan kepada Tuhan.
“Jakarta boleh meraih kemajuan yang setinggi-tingginya, tapi jangan lupa rumahmu adalah bait suci Tuhan. Apapun yang dialami oleh suamimu ditempat kerja, istrimu dan anak-anakmu diluar sana, yang diberitahukan dan yang tidak diberitahukan, yang mempengaruhi kehidupanya, dia akan balik ke rumah. Oleh karena itu jika GKPI memiliki merencanakan pertumbuhan, program nomor satu adalah, hantarkan firman Tuhan kerumah setiap jemaat,” tutur Pdt Abdul Hutauruk.
Bishop GKPI Pdt Abdul Hutauruk usai acara ibadah GKPI JK Cipayung di ruang SMK Budi Murni 4. Bersama Pdt Riana Hutabarat dan para penatua. [WahanaNews.co/Alpredo]
Menghubungkan dengan thema khotbah dari “Yeremia 17:12-18 Tuhan Pengharapan Kita” Bishop mengatakan, GKPI harus bisa menjadi representasi Yeremia masa kini, menolong jemaatnya berjumpa dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kehidupan tanpa pengharapan adalah hampa, kalau iman hampa, maka gelap gulitalah kehidupanya. Yeremia sangat mengenal umat yang digembalakannya. Kehidupan sekarang sangat kompleks, gereja harus menjadi sahabat, yang memberi penguatan, arahan supaya jemaat berpengharapan,” kata Bishop.
Perjalan Iman dari perbuatan Tuhan kepada perbuatan Tuhan
Sebelum khotbah, ketua pembangunan GKPI JK Cipayung Ir Saut Hutagalung, menceritakan kilas balik berdirinya GKPI JK Cipayung, dari mulai pembentukan Pos Kebaktian hingga diumur yang ke-9 tahun sudah memiliki tanah pertapakan.
Kilas balik tersebut, menggambarkan penyertaan Tuhan yang sungguh luar biasa mendatangkan berkat-berkat dari dalam dan dari luar GKPI sehingga mampu membeli tanah senilai sekitar Rp3,5 miliar pada tahun 2023 lalu.
Bishop mengatakan dirinya diberkati pada perayaan ucapan syukur perjalanan iman HUT ke-9 GKPI JK Cipayung.
“Saya mau bertanya apakah bapak/ibu mengandalkan apa yang ada, atau yang tidak ada? Kalau bapak ibu mengandalkan yang ada, maka Tuhan tidak perlu. Tetapi jika bapak/ibu mengandalkan yang ada menjadi ada, berarti Tuhan hidup buat GKPI jemaat khusus Cipayung,” katanya.
Setelah tebentuknya panitia pembangunan, GKPI JK Cipayung memerlukan sedikitnya dana sekitar Rp3,6 miliar untuk pembangunan rumah ibadah di tanah pertapakan di Pondok Ranggon, kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
[Redaktur: Alpredo Gultom]