"Apa pun yang masuk ke wilayah udara yang tidak
seharusnya ada adalah ancaman. Saya ingin kita menganggapnya serius dan
memiliki proses untuk menganggapnya serius. Saya ingin kita memiliki proses
untuk menganalisis data setiap kali data itu masuk," kata Rubio.
Pada April 2020, Angkatan Laut AS merilis tiga video
penampakan UFO dari tahun 2004 dan 2015. Video itu dijuluki "FLIR,"
"GOFAST" dan "GIMBAL". Ketiga objek itu menunjukkan tampak
seperti pesawat ruang angkasa yang bergerak dengan kecepatan hipersonik tanpa
alat penggerak yang terlihat.
Baca Juga:
Jet Tempur F-16 AS 2 Kali Hantam UFO dengan Rudal
"Ada rekaman benda-benda di langit yang kita tidak tahu
persis apa itu. Kita tidak bisa menjelaskan bagaimana mereka bergerak, lintasan
mereka. Mereka tidak memiliki pola yang mudah dijelaskan," kata mantan
presiden Barack Obama.
Melansir ABC News, penyusunan laporan tersebut bersejarah
seiring dengan minat terhadap UFO meningkat dalam beberapa tahun terakhir,
terutama pasca Angkatan Laut AS merilis video UAP.
Video tersebut menarik minat tidak hanya di kalangan
penggemar UFO, tetapi juga di antara anggota Kongres yang ingin mengetahui
apakah UAP yang ditangkap dalam video tersebut mewakili ancaman teknologi
canggih dari musuh asing.
Baca Juga:
Soal Penampakan UFO, Pentagon Sebut Kebanyakan itu Drone Pemantau China
Salah seorang juru bicara senator mengatakan laporan itu akan
diserahkan ke Kongres pada 29 Juni, batas waktu 180 hari yang disyaratkan oleh
UU ketika mulai berlaku pada 1 Januari.
Saat ini, laporan tersebut masih disiapkan oleh Kantor
Direktur Intelijen Nasional dan Satuan Tugas UAP, sebuah organisasi yang didirikan
oleh Pentagon September lalu untuk melihat pertemuan militer AS dengan UAP.
Meskipun itu akan menjadi laporan yang tidak dirahasiakan,
ada kemungkinan bahwa isinya tidak akan memuaskan para penggemar UFO yang ingin
mengetahui apakah pertemuan itu adalah kontak dengan makhluk luar angkasa hanya
karena itu akan menjadi laporan intelijen. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.