Pembangunan istana oleh putra Indonesia baru direncanakan berbarengan dengan pemindahan ibu kota negara sudah digagas sejak lama, bahkan sejak era Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Pembangunan istana baru di Indonesia Kerja Nyata (IKN) mencerminkan pertimbangan strategis dan kebutuhan fungsional untuk mendukung aktivitas pemerintahan serta mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Desa Wisata Jadi Jantung Ekonomi Otorita IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Sosialisasi Masif ke Masyarakat
Pertama, istana baru di IKN mungkin dirancang sebagai simbol keberlanjutan dan modernisasi pemerintahan Indonesia.
Dengan memiliki fasilitas pemerintahan yang baru dan modern, pemerintah dapat menciptakan citra yang positif dalam hal kemajuan dan efisiensi administratif.
Pembangunan istana baru ini juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan pusat pemerintahan yang lebih fungsional, modern, dan representatif, sejalan dengan visi Indonesia sebagai negara yang maju.
Baca Juga:
Tahun 2028 IKN Ditetapkan Jadi Ibu Kota Politik
Kedua, pembangunan istana baru di IKN juga dapat dihubungkan dengan upaya untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Adanya pusat administrasi yang baru dapat menarik investasi dan pengembangan infrastruktur di sekitarnya, menciptakan peluang pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, dengan lokasi yang strategis, istana baru di IKN dapat menjadi pusat pertemuan penting dan tempat pelaksanaan acara-acara nasional maupun internasional, yang dapat membuka peluang untuk mempromosikan pariwisata dan meningkatkan citra Indonesia di mata dunia.