Tak hanya itu, dia juga membuat menantunya keguguran sehingga tahta jatuh ke tangan putranya yang lain, yakni Feodor Ivanovich atau Feodor I.
Pada 16 Januari 1547, di usia 16 tahun, Ivan menerima Mahkota Monomakh di Katedral Orthodox Dormition dan menerima titel Tsar Semua Rusia.
Baca Juga:
Prabowo Kritik Ketergantungan ASEAN ke Kekuatan Global, Tawarkan Jalan Ekonomi Tengah
Ivan yang pemimpin seluruh Rusia, langsung menunjukkan sisi megalomaniaknya.
Perintahnya tak bisa dibantah, segila apapun.
Meski bertanggung jawab pada reformasi dan berhasil memimpin dalam penaklukkan pasukan Tartar di Kazan dan Astrakhan, Ivan lebih dikenal karena kegilaannya.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Tahun 1560-an merupakan dekade berat bagi Ivan.
Kekeringan, kelaparan, kegagalan dalam perang melawan Lithuania, invasi Tartar, dan blokade laut dari Swedia, Polandia, maupun Liga Hanseatic, membuatnya terpuruk.
Puncaknya terjadi ketika istrinya, Anastasia Romanovna meninggal pada 1560.