Lalu, di tahun 1935, ia bekerja di majalah Raya sebagai pimpinan redaksi. Majalah Raya kala itu dikenal sebagai majalah yang radikal. Majalah tersebut pun menjadi tonggak perlawanan di Sumatera Barat.
Dua tahun setelah ia bekerja di Raya, Rasuna mendirikan sebuah perguruan putri.
Baca Juga:
Bisa Kuras Rekening, Pengguna Gmail Wajib Waspada jika Dapat Link Ini
Ia mendirikan perguruan yang ditujukan untuk menyebarkan gagasan-gagasannya ini di Medan. Tak hanya itu, ia juga membuat majalah mingguan, Menara Poetri.
Rasuna juga masih berpolitik setelah Indonesia merdeka. Dikutip dari perpusnas.go.id, ia aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia.
Setelah kemerdekaan, Rasuna juga menjadi wakil Sumatera Barad di Dewan Perwakilan Sumatera.
Baca Juga:
Incar Isi Rekening, Link Berbahaya di Gmail Kini Bisa Menyamar
Sebelum wafat, Rasuna sempat menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung pada 1959. Lalu, Rasuna Said meninggal pada November 1965 karena penyakit kanker darah. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.